ECONOMICS

Insentif PPnBM Dihapus, Gaikindo: Harga Mobil Kembali Naik

Iqbal Dwi Purnama 10/10/2022 13:04 WIB

Pemerintah telah menghentikan insentif PPnBM Mobil ditanggung pemerintah pada 30 September 2022 lalu.

Insentif PPnBM Dihapus, Gaikindo: Harga Mobil Kembali Naik (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah telah menghentikan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Mobil ditanggung pemerintah pada 30 September 2022 lalu, keputusan ini akan berdampak pada kembali naiknya harga mobil.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) I Jongkie Sugiharto  mengatakan kenaikan harga jual mobil baru itu terlalu signifikan. Karena memang diskon PPnBM DTP yang diberikan tidak terlalu banyak, khususnya menjelang dihapus pada bulan September ini.

Jongkie mencontohkan, untuk jenis mobil LCGC itu terkena PPnBM DTP sebesar 3 persen, namun dengan adanya diskon PPnBM DTP yang diberikan sebelumnya, masyarakat hanya membayar PPnBM sebesar 2 persen.

Sehingga ketika PPnBM DTP ini dihapuskan, maka masyarakat setidaknya harus membeli mobil dengan harga PPnBM 1 persen lebih besar jika dibandingkan dengan harga selama hampir 2 tahun ketika adanya diskon PPnBM.

"Jadi sebetulnya tidak terlalu berpengaruh kalau Rp150 juta harga mobil itu, kalau HPP nya Rp120 juta, kan 1 persen hanya 1 jutaan, jadi sebetulnya tidak terlalu berpengaruh terhadap harga jual," ujar Jongkie dalam Market Review IDXChannel, Senin (10/10/2022).

Untuk itu, Yongkie optimis target penjualan yang dipasang Gaikindo pada tahun 2022 ini sebesar 900 ribu unit masih bisa dicapai. Karena menurutnya tidak akan terjadi kenaikan harga yang cukup siginifikan ketika pencabutan diskon PPnBM DTP ini.

Adapun saat bulan September, Jongkie mengatakan total penjualan kendaraan tembus hampir 100 ribu unit. Hal ini menandakan ketika diskon PPnBM perlahan dihapuskan, yang membuat harga mobil mengalami penyesuaian pada bulan tersebut, mayarakat masih membeli mobil.

"Kita lihat sendiri bahwa angka penjualan kita juga meningkat terus bahkan di bulan September mencapai 99 ribu unit, hampir 100 ribu satu bulan," Jongkie. 

"Sementara tidak ada pemikiran semacam itu (menambah diskon PPnBM DTP) karena kami tahu pemerintah juga membutuhkan pemasukan dari sektor otomotif," tutup Jongkie. (RRD)

SHARE