Investasi Kereta Cepat Bengkak, WIKA Mau Kurangi Saham di KCIC
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sedang bernegosiasi dengan China Railway International untuk mengurangi porsi sahamnya di PT Kereta Cepat Indonesia China.
IDXChannel - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sedang bernegosiasi dengan China Railway International untuk mengurangi porsi sahamnya di PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), akibat semakin membengkaknya dana pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Direktur Utama Wijaya Karya atau WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan negosiasi terkait dengan porsi Indonesia agar bisa lebih kecil. Negosiasi terus dilakukan dengan pihak dari China.
“Kita sedang melakukan negosiasi dengan pihak China agar porsi Indonesia bisa lebihkecil daripada 60%,” ujarnya dalam acara Webinar, Rabu (14/4/2021).
Negosiasi tersebut dilakukan karena adanya pembengkakan pada pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Meskipun saat ini masih dihitung, pembengkakan biaya kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan mencapai 20%.
“Jadi memang di Kereta Cepat tentunya akan terjadi cost of run yang saat ini sedang di hitung oleh teman-teman KCIC. Berapa besar, tentunya kita akan menunggu berapa besar, tapi yang saya dengar memang kurang lebih hampir 20% tapi sedang dihitung,” jelasnya.
Jika nantinya pengurangan porsi tersebut berhasil maka akan sangat membantu perseroan. Karena biaya pembengkakan yang terjadi akan ditanggung oleh China.
“Sehingga harapan kami memang porsi daripada Indonesia ini lebih kecil daripada yang ada sekarang sehingga cost of run yang ada ditanggung oleh pemerintah sana, itu yang sedang kita usahakan,” jelasnya.
Adapun saat ini porsi pemerintah di perusahaan patungan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) adalah 60%. Sedangkan porsi saham China Railway International adalah 40%.
Dari porsi saham pemerintah 60% di KCIC, porsi saham Wika mencapai 38%. Selain Wika, pemegang saham PSBI adalah PT Kereta Api Indonesia sebesar 25%, PT Perkebunan Nusantara VIII sebesar 25% dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sebesar 12%.
Dari 60% saham PSBI, porsi dari Wika mencapai 38%. Selain Wika, pemegang saham PSBI adalah PT Kereta Api Indonesia sebesar 25%, PT Perkebunan Nusantara VIII sebesar 25% dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sebesar 12%. (RAMA)