Jadi Negara Tropis, Minuman Sari Buah RI Berpotensi Mendunia
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengambil alih pasar minuman sari buah secara global.
IDXChannel - Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengambil alih pasar minuman sari buah secara global. Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya mendorong industri pengolahannya untuk meningkatkan kualitas.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika mengatakan industri berbahan baku buah tersebut seperti minuman sari buah, produk buah dalam kaleng, manisan buah, selai dan lain-lain. Indonesia merupakan salah satu negara produsen buah segar terbesar di dunia dengan produksi mencapai 24,9 juta ton per tahun.
Dengan produksi buah segar yang besar tersebut, menurut Putu, pengembangan usaha industri pengolahan buah di tanah air masih prospektif ke depannya. Artinya, peluang sektor hulu ini perlu dioptimalkan dengan mendorong tumbuhnya industri antara sampai hilir.
"Kebijakan hilirisasi yang telah dicanangkan Kemenperin, bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan memperkuat struktur industri, menumbuhkan populasi industri, serta menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha," ujar putu pada keterangan tertulisnya, Minggu (26/12/2021).
Menurutnya kebutuhan sektor industri hilir terhadap buah segar masih sangat tinggi, sebab permintaan pasar khususnya di domestik, juga masih tinggi. Untuk itu, perlu diperkuat peran industri antara yang menghasilkan konsentrat atau puree buah sebagai penghasil bahan baku untuk industri hilir, paparnya.
Saat ini Indonesia hanya memiliki enam industri pengolahan buah antara skala kecil dan menengah, dengan total kapasitas produksi sebasar 5.500 ton per tahun. Sementara di sektor hilir terdapat 41 perusahaan dengan total kapasitas produksi mencapai 430.000 ton per tahun, yang telah memberikan kontribusi terhadap devisa melalui total nilai ekspornya sebesar USD280 juta.
"Kami sedang fokus untuk menekan impor produk antara, dengan turut memacu kualitas buah segar lokal dan meningkatkan produktivitas sektor hulu serta mendorong peningkatan kapasitas industri antara, termasuk juga terus memberdayakan peran dari koperasi sebagai mitra industri pengolahan buah," tambah Putu.
Putu optimistis apabila upaya tersebut berjalan baik, selain bisa meningkatkan kinerja industri pengolahan buah, juga akan mendongkrak pendapatan para petani serta dapat menumbuhkan wirausaha baru.
"Industri pengolahan buah dan diversifikasi produknya sudah mulai berkembang, dengan penambahan nutrisi dan berbagai vitamin pada produk tersebut," tutup Putu. (TYO)