Jadi Penopang Utama Pertumbuhan Ekonomi, KSP: Industri Pengolahan Sudah Pulih Dari Pandemi
Secara persentase, menurut Edy, kinerja sektor industri pengolahan menyumbang sebesar 0,82 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi nasional.
IDXChannel - Perekonomian Indonesia sukses tumbuh sebesar 5,44 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada triwulan II 2022. Kinerja industri pengolahan dinilai menjadi penopang utama, dengan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai 17,84 persen, tertinggi dibanding sektor-sektor lain.
"Karena itu, pertumbuhan sektor industri sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," ujar Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Edy Priyono, dalam keterangan resminya, Senin (15/8/2022).
Secara persentase, menurut Edy, kinerja sektor industri pengolahan menyumbang sebesar 0,82 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi nasional. Di mana pada triwulan II-2022, PDB atas dasar harga konstan (ADHK) di industri pengolahan tercatat sebesar Rp587,5 triliun, atau tumbuh 4,01 persen (yoy).
"Angka ini juga menandakan bahwa industri pengolahan telah berhasil pulih dari dampak pandemi COVID19," tutur Edy.
Edy menilai, pertumbuhan industri pengolahan memang tidak sebesar di sektor transportasi dan pergudangan, yang tumbuh sangat tinggi, yaitu mencapai 21,27 persen. Namun, lanjut Edy, pertumbuhan industri pengolahan tetap berarti bagi tumbuhnya ekonomi Indonesia, mengingat proporsi sektor industri sangat besar dalam PDB.
Edy merinci, ada dua jenis industri yang berperan besar dalam mendongkrak pertumbuhan industri pengolahan. Yaitu, tekstil dan pakaian jadi, serta makanan minuman.
Pada triwulan II-2022, industri tekstil dan pakaian jadi tumbuh sangat besar, di angka 13,74 (yoy). Sementara makanan minuman tumbuh 3,68 persen. Pertumbuhan tersebut, sebut Edy, tidak terlepas dari momentum puasa dan Idul Fitri.
"Meski mengalami pertumbuhan, namun industri makanan minuman cukup terpukul dengan larangan ekspor CPO dan produk turunannya yang sempat diberlakukan oleh pemerintah," pungkasnya. (TSA)