ECONOMICS

Jadi PM, Ini Rekomendasi Kebijakan agar Rishi Sunak Mampu Kembalikan Ekonomi Inggris

Nia Deviyana 26/10/2022 14:49 WIB

Rishi Sunak dilantik menjadi Perdana Menteri Inggris menggantikan Lis Truzz yang mengundurkan diri pada Kamis (20/10/2022). 

Jadi PM, Ini Rekomendasi Kebijakan agar Rishi Sunak Mampu Kembalikan Ekonomi Inggris. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Wakil Ketua Northern Powerhouse Partnership, Jurgen Maier, menilai Perdana Menteri Inggris yang baru, Rishi Sunak, memiliki kekuatan untuk memulihkan perekonomian dan nama baik Inggris. 

Rishi Sunak dilantik menjadi Perdana Menteri Inggris menggantikan Lis Truzz yang mengundurkan diri pada Kamis (20/10/2022). 

Dalam upaya memulihkan perkonomian Inggris, Sunak, harus memiliki rencana ekonomi jangka panjang yang transparan dan menggabungkan disiplin fiskal dengan strategi industri hijau jangka panjang. Semua strategi tersebut harus dalam kendali Pemerintah Inggris.

"Ada beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk melakukan ini, termasuk memiliki visi ekonomi jangka panjang yang transparan yang memadukan disiplin fiskal dengan kebijakan industri hijau jangka panjang yang dapat dipimpin Inggris secara global," kata Jurgen dilansir The Guardian, Rabu (26/10/2022).

Selain strategi di atas, Jurgen menilai Inggris memiliki peluang bergabung dengan kelompok negara-negara Eropa yang tidak ingin menjadi bagian dari Uni Eropa (UE), tetapi ingin mendapatkan manfaat dari pasar Eropa dan organisasi-organisasi yang bergerak di berbagai bidang.

Strategi di atas sangat perlu dilakukan untuk memulihkan keadaan ekonomi Inggris dan memberikan sinyal kepada dunia bahwa Inggris telah belajar dari kesalahan. Inggris akan mengambil kebijakan-kebijakan yang efektif untuk memperbaiki reputasi sekaligus memperbaiki ekonomi Inggris.

“Menurut saya adalah saat yang tepat bagi perdana menteri baru kita, Rishi Sunak, untuk berputar dan mengirim sinyal yang jelas secara global bahwa kita (Inggris) telah mendengar dan belajar, dan bahwa kita akan mengambil langkah-langkah yang masuk akal untuk memulihkan reputasi kita dalam pragmatisme dan kepekaan ekonomi,” jelas dia.

Apabila strategi di atas dilakukan maka Inggris berpeluang kembali terlibat di dalam pasar Eropa dan pasar global. 

"Dengan melakukan itu, kami akan dapat terlibat kembali di pasar di seluruh Eropa dan memulai koalisi pertumbuhan baru yang bertanggung jawab yang dapat kami banggakan," ujarnya.

Sunak, salah satu politisi terkaya di Westminster menjadi pemimpin kulit berwarna pertama di negara itu.  Pria 42 tahun itu merupakan mantan menteri keuangan yang memberontak di kabinet Boris Johnson, dan menjadi runner-up di bawah Liz Truss pada pemilihan PM September 2022.

Terpilihnya Sunak disambut gembira di India serta diaspora Asia Selatan di Inggris. Sunak, yang lahir di Inggris, bercerita tentang bagaimana keluarganya memberinya "peluang yang hanya bisa mereka impikan" dan bagaimana Inggris "memberi mereka dan jutaan orang seperti mereka kesempatan untuk masa depan yang lebih baik." 

Sunak adalah salah satu orang terkaya di Inggris. Dia dan istrinya, pewaris teknologi India Akshata Murty, diperkirakan memiliki kekayaan sekitar 730 juta pound (USD827 juta). Dengan dia menjabat sebagai perdana menteri, menandai pertama kalinya seorang Downing Street lebih kaya dibandingkan Istana Buckingham.

Sebelumnya, nama Boris Johnson sempat mengemuka untuk kembali berkuasa. Namun, dia memutuskan mengundurkan diri dari bursa pencalonan pada Minggu (23/10/2022). Johnson mengatakan dirinya menyadari meski memiliki cukup dukungan, Inggris dan Partai Konservatif membutuhkan persatuan. (NIA)

Penulis: Ahmad Dwiantoro

SHARE