ECONOMICS

Jaga Kesinambungan Pasokan Energi PLTU, PLN Kembangkan Teknologi CBF

Nur Ichsan Yuniarto 18/11/2023 14:15 WIB

PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) akan mengembangkan teknologi Coal Blending Facility (CBF).

PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) akan mengembangkan teknologi Coal Blending Facility (CBF).

IDXChannel - PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Subholding PT PLN (Persero) akan mengembangkan teknologi Coal Blending Facility (CBF) atau pencampuran batu bara di beberapa wilayah Indonesia.

Hal ini dilakukan untuk menjaga kesinambungan pasokan energi bagi PLTU yang membutuhkan batu bara kalori tinggi.

"Fasilitas pencampuran batu bara ini akan menjadi bisnis baru bagi PLN EPI dan anak perusahaan," kata Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (18/11/2023).

Dia menambahkan, pencampuran batu bara ini untuk menciptakan produk batu bara yang sesuai dengan permintaan pasar melalui coal blending.

Dia menambahkan, uji coba penggunaan CBF di Cilegon, Banten, menunjukkan bahwa CBF merupakan teknologi yang paling strategis untuk menjamin pasokan batu bara ke pembangkit dan juga membuat operasional pembangkit lebih efisien.

Hal ini juga diperkuat dari hasil pengujian laboratorium oleh Sucofindo. Pada uji coba tersebut, dilakukan pencampuran batu bara kalori tinggi (HRC) dengan  low rank calorie (LRC).

"Kedua jenis batu bara itu kemudian dicampur demi menciptakan value creation serta didistribusikan ke PLTU Jawa 7," katanya.

Selama ini, kebutuhan batu bara PLTU Jawa 7 ada di kalori 4.800 yang tidak mudah diperoleh di pasar domestik.

Dengan adanya CBF ini, lanjut dia, maka sumber batu bara kalori 3.800 (low rank coal) dari pemasok bisa dilakukan blending dengan high rank coal 5.800 sehingga mendapatkan kalori yang sesuai.

"Adanya pencampuran batu bara kalori 5.800 dengan kalori 3.800 ternyata memberikan dampak signifikan di mana hasilnya sangat bagus dan sesuai ekspektasi PLTU Jawa 7," katanya.

Di sisi lain, harganya pun lebih murah sehingga ada efisiensi (value creation) yang diperoleh hingga mencapai Rp27 miliar.

Lebih lanjut Mamit mengatakan, penggunaan batu bara kalori tinggi, lanjut Mamit, mempunyai kelebihan terkait dalam hal menjaga kekuatan serta pemeliharaan (maintenance) PLTU. 

"Penggunaan batu bara HRC juga menghasilkan abu dan emisi yang rendah sehingga lebih ramah lingkungan," kata dia.

Saat ini, fasilitas pencampuran batu bara yang dikelola PLN baru ada di Cilegon, Banten dengan kapasitas 30.000 - 40.000 ton dalam sekali blending.

"CBF di Cilegon ini merupakan kerja sama PLN EPI melalui anak perusahaan PT PLN Batubara Niaga (BBN) dengan PT Krakatau Bandar Samudera," kata dia.

(NIY)

SHARE