Jaga Ketahanan Pangan, Pemerintah Tugaskan Bulog Borong Beras dari Kamboja
Pemerintah sudah menugaskan Bulog untuk membeli beras dari Kamboja.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan saat ini pemerintah sudah menugaskan Bulog untuk membeli beras dari Kamboja.
Hal tersebut dalam rangka menjaga ketersediaan pangan masyarakat di tengah produktivitas pertanian dalam negeri yang mengalami penurunan akibat perubahan iklim.
"Bulog akan akuisisi beberapa sumber beras di Kamboja dan Presiden sudah perintahkan saya untuk kita tindak lanjut, sekarang tinggal kita lakukan due diligence," ujar Luhut dalam acara ulang tahun Hipmi di Jakarta, Senin (10/6/2024).
Pada kesempatan tersebut, Luhut menjelaskan saat ini kondisi perekonomian Indonesia terpengaruh konflik yang memanas antarnegara. Hal itu membuat rantai pasok untuk kebutuhan pangan hingga energi mengalami gangguan.
Dampaknya, harga kedua komoditas itu mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Misal, harga beras. Berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada tahun ini, harga beras dunia sudah berada di angka USD670 per ton, padahal harga sebelumnya hanya USD460 per ton.
"Jadi kompleksitas masalah di Timur Tengah jadi sangat tinggi dan sangat volatil, akan berpengaruh terhadap transportasi, rute barang dan akan bermuara pada harga-harga komoditas energi dan pangan," kata Luhut.
Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan biaya untuk pengadaan beras impor tahun 2024 lebih dari Rp30 triliun. Pengadaan beras impor bertujuan untuk menjaga ketersedian bahan pangan di dalam negeri.
Arief menjelaskan harga beras Rp30 triliun itu diperkirakan hanya untuk 3 juta ton beras. Sehingga untuk memenuhi kuota impor 2024 sebanyak 3,6 juta ton, diperlukan anggaran lebih dari Rp30 triliun.
"3 juta ton (beras) yang dari luar negeri itu senilai Rp30 triliun lebih," ungkap Arief.
(NIA)