Jaga Transisi Pemerintahan, Sri Mulyani Terus Komunikasi dengan Prabowo Terkait APBN 2025
Sri Mulyani menyatakan terus menjalin komunikasi dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan terus menjalin komunikasi dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Menurutnya, APBN 2025 merupakan APBN transisi yang berperan sebagai baseline dalam memberi ruang bagi pemerintahan baru untuk mewujudkan program kerjanya.
"Kami yang diminta harus menjaga transisi tadi disampaikan bapak Presiden Jokowi, berkomunikasi dengan Presiden Terpilih untuk bisa menyiapkan APBN 2025 sebagai tahun pertama dari presiden terpilih," ujar Sri Mulyani dalam BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (8/10/2024).
Hal ini kemudian menjadikan Kemenkeu terus melakukan komunikasi apa program-program dari Presiden-Wapres terpilih dalam bentuk yang bisa diwadahi oleh APBN sehingga transisi tidak perlu lama dan disruptif.
"Sehingga momentum itu terjaga, inilah tema yang terus kami siapkan saat susun APBN 2025, transisi efektif keberlanjutan dan penguatan akselerasi dan APBN tetap terjaga baik," kata Sri Mulyani.
Menurutnya, komunikasi yang baik antara pemerintahan saat ini dengan pemerintahan mendatang akan membantu mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi.
Postur APBN 2025 mencakup target pendapatan negara sebesar Rp3.005,12 triliun, dan belanja negara Rp3.621,31 triliun. Defisit APBN 2025 diproyeksikan sebesar Rp 616,19 triliun atau 2,53 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Untuk itu pembahasan di DPR sudah ada kesepakatan mengenai postur APBN kita dengan asumsi makro yang kadang-kadang 1 minggu sebulan sering berubah, tapi kita tidak bicara bulanan mingguan, tapi kita bicara medium term perkembangan ekonomi 5,2, inflasi di 2,5 persen, nilai tukar di 16 ribu, yield dari 10 tahun SBN kita 7 persen, harga minyak 82, lifting 605 dan lifting gas 1 juta 5 ribu barel," tuturnya.
Pemerintah juga menganggarkan dana sebesar Rp121 triliun dalam APBN 2025 untuk melaksanakan program hasil terbaik cepat (PHTC) atau quick win.
"Kami terus berkoordinasi dengan tim transisi dan sinkronisasi presiden terpilih agar program-program quick win dari pemerintah baru 2025 dapat terakomodasi," ujar Sri Mulyani.
(Febrina Ratna)