Jambi Kekurangan 369 Ton Pasokan Minyak Goreng
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi mencatat bahwa pasokan minyak goreng di Jambi dalam sepekan mengalami kekurangan hingga 369 ton.
IDXChannel - Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi mencatat bahwa pasokan minyak goreng (migor) di Jambi dalam sepekan mengalami kekurangan hingga 369 ton. Ini diakibatkan, langkanya minyak goreng di Jambi hingga bersekala nasional.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, Amir Hasbi menuturkan, minyak goreng yang dibutuhkan seluruh masyarakat Jambi dalam satu minggu saat ini sekitar 830 ton.
Sedangkan pasokan yang ada saat ini, tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Belakangan ini, diketahui bahwa Jambi kekurangan sekitar 369 ton minyak goreng dalam satu pekannya.
"Kita kekurangan stok di Jambi. Ini ada sebesar 50 persen dari kebutuhan masyarakat kita saat ini. Stok minyak goreng yang ada saat ini hanya ada 461 ton tiap minggunya," ungkapnya, Jumat (25/2/2022).
Karena itu, masyarakat Jambi merasakan keheranannya atas terjadinya kelangkaan minyak goreng.
"Ini tak hanya terjadi di Jambi saja. Melainkan ini sudah permasalahan nasional. Ada apa sebenarnya ini? Kita belum tahu," ujarnya.
Terpisah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi menyebutkan tidak menemukan penimbunan migor. Menurutnya, di sejumlah gudang memang mengalami kelangkaan produk saat ini.
Sedangkan satgas ketahanan pangan dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi sudah beberapa kali melakukan inspeksi mendadak (sidak).
"Penimbunan tidak ada. Satgas ketahanan pangan dan Diretkrimsus Polda Jambi jalan terus. Indogrosir agak menipis," tutur Plt Kepala Disperindag Provinsi Jambi, Agus Sunaryo.
Menurutnya, jika minyak goreng dikumpulkan sampai lewat dari 3 bulan, dan tidak ada kegiatan distribusi, baru terindikasi adanya penimbunan.
"Boleh dikatakan penimbunan apabila stok melebih 3 bulan. Selagi di bawah itu bukan penimbunan. Yang jelas, kalau ada penimbunan, berarti tidak ada lalu lintas distribusi," tukas Agus.
Terkait adanya ritel Alfamart yang tidak memasok produk minyak goreng lokal, dia mengungkapkan, perusahaan itu memiliki standar dan kontrak tersendiri. Pemprov Jambi tidak bisa begitu saja melakukan intervensi pada perusahaan itu.
"Alfamart itu kan punya kontrak, dan punya standar. Tidak sembarang produknya," imbuhnya.
Untuk diketahui, selama Februari pasokan minyak goreng di Jambi berkisar 1.007 ton. Dengan rincian, 171 ton minyak goreng di Kota Jambi, 78 ton di Batanghari, 85 ton di Muarojambi, 85 ton di Tebo, 58 ton di Bungo.
Berikutnya, 10 ton di Sarolangun, 85 ton di Merangin, 337 ton di Tanjungjabung Barat, 55 ton di Tanjungjabung Timur, 24 ton di Kerinci, dan 18 ton minyak goreng di Kota Sungai Penuh. (TIA)