ECONOMICS

Janet Yellen Wanti-Wanti Dampak AI Terhadap Stabilitas Moneter

Selfie Miftahul Jannah 15/12/2023 11:58 WIB

Pemerintah AS melihat kecerdasan buatan atau AI cenderung menjadi risiko yang bisa mengancam stabilitas keuangan.

Janet Yellen Wanti-Wanti Dampak AI Terhadap Stabilitas Moneter. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah AS melihat kecerdasan buatan atau AI cenderung menjadi risiko yang bisa mengancam stabilitas keuangan. Hal ini sejalan dengan kekhawatiran Washington terhadap bahaya sistemis yang bisa ditimbulkan oleh teknologi yang sedang berkembang pesat itu.

Menteri Keuangan Janet Yellen pada hari Kamis mengisyaratkan bahwa pengawas AS akan memeriksa AI dan ancaman yang dapat ditimbulkannya. Hal ini akan menjadi prioritas utama pada tahun 2024.

Pada bulan Oktober, Presiden Joe Biden menandatangani perintah eksekutif menetapkan standar perlindungan keamanan dan privasi untuk teknologi tersebut. Gedung Putih menilainya peraturan yang perlu dan mendesak.

Dalam pertemuan Dewan Pengawasan Stabilitas Keuangan yang juga mencakup kepala Federal Reserve dan Komisi Sekuritas dan Bursa, Yellen mengatakan, keberadaan kelompok tersebut akan fokus pada pemantauan perkembangan teknologi dan risiko terkait.

Panel yang dikenal sebagai FSOC ini dibentuk setelah krisis keuangan tahun 2008 silam untuk menangani risiko sistemik.

“Tahun ini, Dewan secara khusus mengidentifikasi penggunaan kecerdasan buatan dalam industri jasa keuangan sebagai sebuah kerentanan dalam sistem keuangan,” kata Yellen menjelang rilis laporan tahunan dikutip Bloomberg, Jumat (15/12/2023).

“Kita mendukung inovasi yang bertanggung jawab di bidang ini agar sistem keuangan memperoleh manfaat seperti peningkatan efisiensi, namun terdapat juga prinsip dan aturan untuk manajemen risiko yang harus diterapkan.”

Raksasa-raksasa saham perusahaan di Wall Street mulai menerapkan kecerdasan buatan pada tahun ini. Hal tersebut menambah jumlah yang dominan bidang insinyur data dan analisis kuantitatif.

Potensi dampak AI terhadap keuangan telah memicu peringatan dari para pembuat kebijakan termasuk Ketua SEC Gary Gensler dan Michael Barr dari The Fed.

Yellen dalam kesempatan itu juga menyebutkan beberapa risiko lain terhadap stabilitas keuangan yang diawasi dengan ketat oleh dewan, mulai dari suku bunga yang tinggi – termasuk real estat komersial hingga perubahan iklim dan ancaman kejahatan dunia maya. Dia juga menyebutkan area sistem keuangan di mana leverage meningkat.

Dengan mempertimbangkan risiko-risiko yang terjadi tahun 2023, termasuk tiga kegagalan bank terkemuka yang mengguncang sektor perbankan, Yellen mengatakan pemerintah harus tetap waspada.

“FSOC bertindak cepat untuk memitigasi risiko yang serius dan berusaha menjaga kepercayaan terhadap sistem perbankan,” katanya. “Tetapi bahwa kerentanan masih ada," jelas dia. 

Penulis: Muhammad Fazri Yogasara Dewa

(SLF)

SHARE