Jangan Cuma Nabung , Ekonom Minta Pekerja yang Dapat THR Bisa Belanjakan Uangnya
Bhima Yudhistira mengatakan dengan pemberian THR kepada para pekerja maka diperkirakan makan meningkatkan nilai transaksi yang terjadi di masyarakat.
IDXChannel - Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) diyakini sejumlah ekonom bakal berpengaruh besar terhadap pemulihan ekonomi masyarakat, dimana hal itu adalah jalan percepatan terhadap pemulihan.
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan dengan pemberian THR kepada para pekerja maka diperkirakan makan meningkatkan nilai transaksi yang terjadi di masyarakat.
Oleh sebab itu diharapkan pekerja yang mendapat THR membelanjakannya untuk produk-produk dalam negeri, agar roda ekonomi bisa berputar.
Selain itu dibolehkannya oleh pemerintah untuk masyarakat melakukan mudik juga bisa berpengaruh terhadap transaksi yang lebih merata ke daerah-daerah. Karena jika melihat prediksi kendaraan yang akan meninggalkan pulau jawa ada sekitar 85 juta orang yang meninggalkan Jakarta.
Artinya transaksi yang selama ini terjadi di Jakarta bisa dilakukan di kampung halaman para pemudik. Belum lagi destinasi wisata yang ada di daerah juga akan kecipratan dari musim libur lebaran 2022. Oleh sebab itu ekonom berharap untuk tidak terlalu menahan pengeluarannya jika mendapatkan THR.
"Momentum Ramadan dan Lebaran tahun ini dimana terjadi pelonggaran mobilitas masyarakat, diharapkan ASN langsung membelanjakan uangnya atau memberikan kepada sanak saudara di kampung halaman," ujar Bhima kepada MNC Portal, Minggu (17/4/2022).
Bhima memperkirakan jumlah uang beredar tumbuh 60% lebih banyak jika dibanding dengan Lebaran tahun sebelumnya, tahun ini diprediksi akan menjadi Rp250 Triliun.
Oleh sebab itu menurutnya aturan THR penuh bagi pengusaha harus diberlakukan dengan optimal, termasuk efektivitas posko aduan, hingga mediasi dari pihak Kementerian Ketenagakerjaan untuk memastikan perusahaan patuh untuk membayarjan THR para pegawainya.
"Sektor usaha yang terdampak pemberian THR adalah makanan minuman, pakaian jadi, transportasi, telekomunikasi, perhotelan dan restoran," pungkasnya. (FHM)