ECONOMICS

Janji Naikkan Gaji, Walmart Mau Rekrut 20 Ribu Karyawan Baru

Dinar Fitra Maghiszha 01/09/2021 14:28 WIB

Walmart Inc mengumumkan rencananya untuk melakukan perekrutan bsebanyak 20.000 karyawan baru di perusahaannya.

Janji Naikkan Gaji, Walmart Mau Rekrut 20 Ribu Karyawan Baru. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Walmart Inc mengumumkan rencananya untuk melakukan perekrutan bsebanyak 20.000 karyawan baru di perusahaannya. Tidak hanya itu, perusahaan ritel terbesar di Amerika Serikat ini akan menaikkan upah untuk mengamankan supply-chain atau pasokan barang.

Tindakan ini dilakukan sebagai langkah antisipatif yang dilakukan manajemen untuk menghadapi naiknya permintaan barang. Kondisi ini diperkirakan akan terjadi jelang liburan akhir tahun ini.

Perusahaan Amerika Serikat (AS) ini akan menempatkan para pekerja barunya untuk tugas-tugas seputar produksi seperti pembelian, pergudangan, distribusi, prakiraan keuangan, biaya, akurasi, layanan pelanggan, dan keselamatan baik full-time ataupun part-time.

"Rekrutan baru ini akan ditempatkan di lebih dari 250 pusat distribusi Walmart dan cabang perusahaan Sam's Club," kata manajemen dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters, Rabu (1/9/2021).

Perusahaan akan mengupah pekerja divisi supply-chain dengan rata-rata nominal sebesar US$20,37 per jam (Rp291 ribu). Angka ini naik dibandingkan pada Februari lalu yang mencapai US$15,25 per jam (Rp217 ribu).

Bukan kali pertama Walmart merekrut pekerja musiman seperti ini. Pada tahun lalu, 20.000 karyawan baru dipekerjakan untuk memenuhi stok sumber daya manusia dalam mengantisipasi permintaan barang jelang liburan.

Manajemen tidak menjelaskan total biaya yang dikeluarkan untuk agenda ini. Langkah ini dinilai terjadi di tengah kekhawatiran minimnya pekerja di toko dan gudang selama musim liburan karena pandemi Covid-19.

Inilah yang kemudian membuat manajemen mau menaikkan upah karyawan tahun ini. Tidak hanya Walmart, strategi rekrutmen pekerja musiman juga dilakukan oleh banyak perusahaan AS lainnya.

Tahun lalu, banyak perusahaan Negeri Paman Sam yang mempekerjakan ribuan pekerja musiman untuk memperkuat distribusi mereka dan memangkas waktu pengiriman karena sebagian besar pembelian telah bergeser secara online. (TYO)

SHARE