Jasa Marga (JSMR) Ungkap Strategi Ekonomi Berkelanjutan
Jasa Marga berkomitmen mewujudkan jalan tol berkelanjutan, yang memperhatikan dampak lingkungan, ekonomi dan dampak sosial baik pemangku kepentingan.
IDXChannel - Direktur Human Capital & Transformasi Jasa Marga Bagus Cahya mengatakan untuk mencapai strategi keberlanjutan perusahaan, Jasa Marga berkomitmen mewujudkan jalan tol berkelanjutan, yang memperhatikan dampak lingkungan, ekonomi dan dampak sosial baik pemangku kepentingan maupun masyarakat.
“Sustainability Report yang tepat guna selaras dengan program-program keberlanjutan perusahaan yang saat ini dilaksanakan dalam tiga bidang, yakni ESG sejalan dengan road map TJSL untuk meneruskan visi dan misi keberlanjutan perusahaan dan menjadi sustainable corporation,” ungkap dia dalam keterangan resmi, Sabtu (11/11/2023).
Adapun Asdep Bidang TJSL Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono menjelaskan mengenai dua fundamental penting BUMN dalam mendukung keberlanjutan yang tertuang melalui value creator untuk terus mengupayakan pertumbuhan bisnis dengan tetap memerhatikan mitigasi risiko dan agent of development untuk mendukung tercapainya kesejahteraan masyarakat serta menjadi agen perintis. Kedua hal tersebut yang menciptakan long-term sustainability atau keberlanjutan jangka panjang.
“TJSL itu tidak hanya terkait dengan community development saja, melainkan hal terkait Hak Asasi Manusia (HAM), praktik tenaga kerja, praktik bisnis yang adil, isu konsumen, lingkungan hidup, serta tata kelola organisasi. Sehingga ke depannya, BUMN dapat melakukan transformasi TJSL melalui beberapa aspek diantaranya fokus pada dampak, perbaikan tata kelola, pemanfaatan teknologi, peningkatan kolaborasi hingga peningkatan engagement karyawan,” ungkapnya.
Sementara itu, Anggota BPJT Unsur Masyarakat Kementerian PUPR Tulus Abadi dalam materinya mengatakan isu keberlanjutan ini merupakan hal penting, terutama di industri jalan tol. TJSL berperan sebagai pengendalian dampak terhadap praktik bisnis yang dijalankan oleh perusahaan itu sendiri.
“Jalan tol sendiri punya banyak dampak. Dampak positifnya tentu telah terpotret oleh kita semua. Namun tidak dapat dipungkiri ada dampak negatif pula. Hal inilah yang perlu dilakukan mitigasi dengan melalui program TJSL yang menjangkau masyarakat luas dan mementingkan aspek kepentingan masyarakat maupun pengguna jalan,” imbuhnya.
Hal ini pun diamini oleh Wakil Ketua III Forum Transportasi Jalan dan Kereta Api MTI Amelia Makmur. Ia mengungkapkan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) perlu meminimalisir dampak yang dihasilkan oleh perusahaan, dan salah satunya menerapkan low effect development atau pembangunan yang berdampak rendah.
(SLF)