ECONOMICS

Jelang Akhir Jabatan, Erick Thohir Kumpulkan Dirut-Dirut BUMN

Suparjo Ramalan 12/09/2024 08:17 WIB

Erick memastikan, semua data, konsep, dan strategi perseroan sudah tersusun rapi sehingga bisa diterapkan secara berkelanjutan.

Jelang Akhir Jabatan, Erick Thohir Kumpulkan Dirut-Dirut BUMN (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumpulkan sejumlah Direktur Utama (Dirut) perusahaan pelat merah untuk membahas Rencana Jangka Panjang Pembangunan (RJPP) BUMN, Rabu (11/9/2024).

Dia memastikan, semua data, konsep, dan strategi perseroan sudah tersusun rapi sehingga bisa diterapkan secara berkelanjutan. Upaya ini dilakukan menjelang berakhirnya masa jabatan Erick Thohir pada Oktober 2024 mendatang. 

“Sore tadi kami menggelar rapat membahas Rencana Jangka Panjang Pembangunan (RJPP) BUMN,” ujar Erick melalui akun Instagramnya.

Dari video pendek yang diunggah, nampak beberapa bos-bos BUMN memaparkan RJPP masing-masing perusahaan. Dalam sesi pertama forum tersebut disampaikan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo.

Lalu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Dirut PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi, hingga Dirut PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah. 

“Sesi pertama hari ini, RJPP disampaikan para Direktur Utama dari PLN, Danareksa, Pertamina, dan Telkom,” katanya. 

Adapun, RJPP merupakan dokumen perencanaan yang dibuat perusahaan untuk jangka waktu 5–10 tahun ke depan. Dokumen tersebut penting lantaran menjadi acuan bagi perusahaan dalam pengambilan setiap keputusan dan pelaksanaan kegiatannya.

Karena itu, dalam rapat dengan Menteri BUMN, Darmawan Prasodjo memaparkan bahwa target utama PLN hingga 2028 meningkatkan digitalisasi dan pertumbuhan bisnis. 

"Goal kami di 2028 Pak, ini dari growth kita ada peningkatan, kemudian digitalisasi dari PLN Mobile, kemudian bagaimana kami lebih kuat lagi menjadi perusahaan yang berorientasi kepada masa depan," kata Darmawan.

Hal senada juga disampaikan Nicke Widyawati. Menurutnya, Pertamina akan fokus pada beberapa aspek utama selama lima tahun ke depan. Seperti, meningkatkan kapasitas untuk menurunkan impor growth, gas oline dan elpiji.

Lalu, menurunkan emisi karbon terkait dengan misi net zero emission. "Jadi ada karbonisasi dari existing operation dan ketiga adalah hilirisasi dari oil dan gas karena kebutuhan BBM-nya akan menurun," tutur Nicke.

(Kunthi Fahmar Sandy)

SHARE