Jelang Ramadan, Harga Telur di Garut Naik Jadi Rp24 Ribu Per Kilogram
Menjelang bulan Ramadan, harga telur di Kabupaten Garut mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 per Kg.
IDXChannel - Menjelang bulan Ramadan, harga telur di Kabupaten Garut mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 per Kg. Dengan demikian, harga satu kilogram telur di Pasar Guntur Rp24.000 per Kg, dari sebelumnya Rp23.000.
Sementara harga telur luar Garut telah mencapai Rp23.700 dari sebelumnya Rp22.700 per Kg. Seorang pedagang telur di Blok H Pasar Guntur, Ugun, menyebut kenaikan harga telur menjelang Ramadan ini dipengaruhi oleh naiknya harga pakan.
Ugun yang sehari-hari berjualan telur lokal itu menyebut kenaikan tak lepas dari harga pakan ayam petelur naik Rp25.000, dari semula Rp345.000 menjadi Rp370.000 per karung.
“Harga pakan ayam petelur lagi naik perkarung, makanya harga telur juga ikut naik,” tutur Ugun saat ditemui MNC Portal Indonesia di kios telur miliknya, Selasa (15/2/2022).
Menurut dia, kenaikan harga telur tersebut lumrah terjadi setiap menjelang Ramadan. “Nanti ketika pertengahan Ramadan turun lagi,” ujarnya.
Kemudian, tambah Ugun, harga telur akan naik kembali menjelang lebaran. “(Lebaran) tahun kemarin itu harga eceran telur (lokal) sampai Rp26.000 per Kg,” sebutnya.
Ugun pun menjelaskan perbedaan harga antara telur ayam lokal dan luar Garut. Harga telur yang berasal dari luar Garut akan menjadi lebih murah, karena telur tersebut dikeluarkan indukan ayam beberapa hari sebelum tiba di Garut.
“Telur luar ini membutuhkan waktu beberapa hari untuk sampai di Garut. Sementara telur lokal itu lebih fresh (segar), sehingga harganya akan lebih murah ketimbang telur lokal,” jelas Ugun.
Sementara itu, Kasubag Pasar Guntur Yusep Suryaman menjelaskan kenaikan harga telur selalu terjadi menjelang Ramadan. “Betul. Telur lokal dan telur Jawa (luar Garut) sama-sama naik Rp1.000 per Kg untuk harga ecerannya,” ucap Yusep. (TYO)