Jerman Tebar Bantuan Rp1.430 Triliun untuk Warga akibat Harga Gas Naik
Pemerintah Jerman berencana menggelontorkan biaya sebesar 96 miliar Euro untuk meredam dampak lonjakan harga gas.
IDXChannel - Pemerintah Jerman berencana menggelontorkan biaya sebesar 96 miliar Euro atau USD93 miliar sebagai bantalan bagi warganya untuk menghadapi dampak lonjakan harga gas. Ini dilakukan sebagai upaya mengatasi tekanan krisis energi, termasuk menjelang musim dingin.
Jika di rupiahkan dengan asumsi kurs Rp14.900 per Euro, maka nilai tersebut sekira Rp1.430,4 triliun.
Pada Senin (10/10/2022), Jerman telah menyetujui proposal rencana bantuan bagi rumah tangga dan usaha kecil menengah, melalui pembayaran satu kali untuk tagihan gas selama satu bulan di tahun ini.
"Situasi pasokan tetap tegang meskipun fasilitas penyimpanan penuh," Michael Vassiliadis, Kepala Serikat Pekerja IG BCE, dikutip dari Reuters, Selasa (11/10/2022).
Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengumumkan, rencana tersebut akan dibayar melalui paket bantuan senilai 200 miliar Euro yang diharapkan mampu mengurangi dampak harga energi.
Paket bantuan itu ditanggung oleh pinjaman tambahan yang disahkan tahun ini. Namun biaya itu tidak masuk dalam anggaran pemerintah tahun ini. Jadi, hal ini memungkinkan Menteri Keuangan, Christian Lindner untuk mengerem utang tahun depan, yang saat itu sempat tertunda di 2020.
Dana bantuan yang direncanakan akan disalurkan melalui pengaktifan kembali Dana Stabilisasi Ekonomi (ESF) yang telah diperkenalkan pada tahun 2020.
Selanjutnya, rencana kedua Jerman adalah menyiapkan mekanisme rem harga yang dimulai pada bulan Maret mendatang. Rem harga ini akan memotong harga gas menjadi 12 sen dari bulan Maret hingga akhir April 2024 untuk 80% penggunaan.
Khusus untuk pelanggan industri besar, rem harga akan diterapkan menjadi 7 sen berlaku mulai Januari 2023.
"Rem harga gas adalah langkah pertama yang sangat penting yang memberikan kepercayaan kembali kepada banyak perusahaan bahwa mereka dapat mengatasi krisis," kata Managing Director VCI Wolfgang Grosse Entrup.
Menurut pakar energi di Verivox, pengadaan rem harga ini setidaknya mampu mengurangi biaya gas rumah tangga sekitar 4%.
"Namun demikian, rumah tangga menghadapi musim dingin yang sangat mahal karena sebagian besar bantuan tidak akan berlaku sampai Maret mendatang," kata Thorsten Storck, Pakar Energi di Verivox.
Saat ini, Jerman berada di level inflasi tertinggi pada bulan September yang mencapai 10,9%, di mana kenaikan terbesar disumbang oleh biaya energi yang lebih tinggi dan menumpuk.
(Penulis: Ribka Christiana/Magang)
(FAY)