Jerry Sambuaga Pamer Neraca Dagang Surplus 36 Kali Beruntun
Wamendag Jerry Sambuaga memamerkan capaian neraca perdagangan Indonesia yang surplus 36 bulan berturut-turut selama 42 bulan dirinya menjabat sebagai Wamendag.
IDXChannel - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga memamerkan capaian neraca perdagangan Indonesia yang surplus 36 bulan berturut-turut selama 42 bulan dirinya menjabat sebagai Wamendag.
Dalam catatannya, torehan tertinggi neraca perdagangan terjadi pada Desember 2022 yang kala itu surplus USD54,46 miliar. Angka tersebut tertinggi selama Indonesia merdeka.
Sementara dari laporan jajarannya serta Badan Pusat Statistik (BPS), per hari ini, neraca perdagangan Indonesia surplus USD16,05 miliar.
"Jadi kalau ada yang bilang kita lebih besar impornya itu enggak benar. Ekspor kita lah yang lebih besar. Saya jadi Wamen 42 bulan tapi selama 36 bulan berturut-turut itu neraca perdagangan kita surplus. Alhamdulillah, Puji Tuhan inilah kerja keras kita bersama," ujar Jerry di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Dia menekankan, capaian tersebut bukan suatu hal yang direkayasa, melainkan data. Bahkan, Jerry menceritakan saat dirinya menghadiri acara Kamar Dagang (Kadin) yang dihadiri pula oleh kedutaan asing, para tamu sangat antusias melihat pencapaian neraca perdagangan Indonesia yang surplus 36 bulan berturut-turut.
Dari hal itu, kata Jerry, menandakan bahwa perdagangan nasional dalam performa yang kondusif, dan juga bisa menunjukkan pesan kepada dunia bahwa kinerja perdagangan Indonesia luar biasa.
"Tadi kami ada acara bersama dengan Polandia yang di diselenggarakan oleh Kadin, dan Dubes juga pada datang. Menariknya semua orang yang datang ke situ sangat antusias, sangat bersemangat melihat pencapaian Indonesia. Dan mereka tepuk tangan melakukan apresiasi luar biasa terhadap apa yang kami sampaikan dalam acara tersebut," ungkapnya.
Jerry pun berterima kasih kepada insutrumen-instrumen yang ada di perdagangan, lintas K/L, termasuk Badan Standarisasi Nasional (BSN), dan Metrologi. Sebab, tanpa mereka surplus ini tidak akan tercapai.
"Jadi intinya saja saya ingin sampaikan di sini bahwa kita bisa surplus, kita bisa mengelola apa yang kita bisa mengelola itu karena ada standar juga ada tolak ukur yang sesuai," pungkasnya.
(YNA)