Jika Dana Alpalhankam Rp1.773 triliun Disetujui, Ini Keuntungannya Buat Indonesia
Draf Rancangan Perpres tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia.
IDXChannel - Draf Rancangan Perpres tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024 untuk jangka waktu 5 Renstra atau 25 tahun yang mencapai USD124 miliar atau setara dengan Rp1.773 triliun dengan pinjaman dari luar negeri menjadi polemik setelah terkuak di publik.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan perihal belanja pengadaan Alpalhankam yang baru bisa kembali dilaksanakan pada 2044.
Hal itu ia sampaikan saat menemani Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, dan jajaran terkait rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara I DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/6/2021).
"Misalkan hingga 2044 postur pertahanan kita sudah ideal misalnya, baru kita belanja lagi 2044. Karena idealnya alutsista itu setiap 25 tahun. Renstra, formulasi re-organisasir belanja dan pembiayaan. 5 Renstra digabungkan dipakai di resntra pertama," ujar Danhil Anzar.
Dia menjelaskan nantinya antara alutsista dibeli bersamaan tidak ada perbedan, jadi tidak dicicil (sehingga dibangun dalam satu postur).
"25 tahun, 5 Renstra. Kita belanjakan di Renstra pertama, kita tarik semua di Renstra pertama. Jadi Renstra kedua sampai kelima tinggal perawatan saja atau MRO. Nanti di Renstra terakhir 2044 baru bisa beli lagi, dan itu seragam. Mungkin di 2044 tidak perlu import lagi karena kita akan melakukan alih teknologi," jelas Danhil Anzar. (TYO)