ECONOMICS

Jika Naik Jadi Rp750 Ribu, Pengamat Sebut Candi Borobudur Bakal Sepi Wisatawan

Azhfar Muhammad 06/06/2022 11:22 WIB

Pengamat Pariwisata Azril Azahari memproyeksikan jumlah kunjungan wisatawan lokal ke Candi Borobudur akan turun.

Jika Naik Jadi Rp750 Ribu, Pengamat Sebut Candi Borobudur Bakal Sepi Wisatawan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pengamat Pariwisata Azril Azahari memproyeksikan jumlah kunjungan wisatawan lokal ke Candi Borobudur akan turun. Kondisi itu bisa terjadi jika harga tiket untuk naik ke atas candi menjadi Rp750 ribu.

“Jadi (pengunjungnya) bukan ke turun drastis. Pasti waktu pandemi sampai saat ini atau kalau nanti diberlakukan itu akan menyebabkan tidak akan ada kenaikan pengunjung ke Borobudur karena yang membatasi harga,” kata Azril saat dihubungi MNC PORTAL Indonesia, Senin (6/6/2022).

Sebab, harga tiket bagi wisatawan lokal yang ingin naik ke atas candi mencapai 1.400 persen, alias 15 kali lipat dibandingkan tiket masuk yang seharga Rp50.000. 

“Sementara, soal kenaikan Harga masuk bagi turis lokal tidak tepat dan tidak orang membeli apakah sebanding dengan apa yang telah didapatkan oleh pengunjung. Apakah untuk tourguidenya? Kan kita belum tahu. Apa yang dinaikan kesini itu untuk apa ,” bebernya. 

Sementara untuk pembatasan pengunjung yang disampaikan Menko Luhut tidak disampaikan secara rinci dan tidak diketahui kebutuhan pastinya. 

“Sekarang bayarnya mahal 750, memang kelestarian budaya. Tapi itu sangat tidak tepat, dari 50 sampai 750 layanan yang diterima oleh pengunjung apa saja, jadi ini background-nya tolong dong pemerintah minta rincian data dan regulasinya,” tambahnya.

Jika alasannya untuk konservasi, itu tak dibenarkan karena hal tersebut telah dibiayai dan diurus oleh Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

“Bukan mengkritik kita setuju tapi data dan risetnya harus digamblangkan dan jika dikomparasikan dengan negara lain juga tidak logis. Uang itu harusnya dikembalikan dengan servis dan kepuasan pengunjung,” tandasnya. (TYO)

SHARE