ECONOMICS

Jika Xinyi Glass Holding Gagal Investasi di Rempang, Ini Kerugian Indonesia

Taufan Sukma/IDX Channel 24/09/2023 19:57 WIB

Padahal rencana Rempang Eco City dapat memberikan eskalasi bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan warga Rempang-Galang.

Jika Xinyi Glass Holding Gagal Investasi di Rempang, Ini Kerugian Indonesia (foto: MNC Media)

IDXChannel - Konflik yang terjadi seiring rencana pembangunan Eco City di Pulau Rempang terus berpotensi memantik dampak turunan.

Salah satunya kekhawatiran bakal batalnya sejumlah investasi asing yang dijadwalkan bakal masuk ke kawasan tersebut.

Salah satunya Xinyi Glass Holdings Ltd, yang telah berencana mendirikan pabrik kaca di Pulau Rempang dengan nilai investasi Rp175 triliun.

Sayang, rencana tersebut kini terhambat dan bahkan terancam batal lantaran warga Kampung Tua, Pasir Panjang di Pulau Rempang menolak direlokasi guna pembangunan proyek strategis nasional (PSN) tersebut.

Padahal rencana Rempang Eco City dapat memberikan eskalasi bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan warga Rempang-Galang.

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait menyampaikan akan ada banyak dampak positif yang diterima masyarakat yang bermukim di kawasan Barelang hingga Indonesia pada skala yang lebih besar jika investasi ini berjalan.
 
Pertumbuhan realisasi investasi akan diimbangi dengan keterlibatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Kemitraan strategis antara perusahaan besar dengan UMKM akan terus dikembangkan. Sehingga, Investasi yang masuk ke daerah akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pembangunan dan ekonomi rakyat.
 
"UMKM akan sangat hidup. Semua proses ini akan melibatkan UMKM. Contoh simpel adalah usaha bahan pokok dan makanan, yang akan menyediakan adalah tentu masyarakat di sana yang bisa ambil peran. Pekerja tak perlu jauh ke Batam. UMKM bisa masuk dalam rantai pasok global agar meningkatkan peluang UMKM kita bisa naik kelas," ujar Tuty, dalam keterangan resminya, Minggu (23/9/2023).

Sementara, Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution, Ronny P Sasmita, mengatakan bahwa investasi adalah salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi yang sangat diharapkan pemerintah saat ini.

Dikarenakan memiliki multiplayer effect kepada pembukaan lapangan pekerjaan dan imbas ekonomi lainnya ke sektor lain.
 
"Dari sisi pertumbuhan ekonomi, investasi termasuk salah satu kontributor pertumbuhan yang diharapkan. Terlebih ekonomi global saat ini masih menunjukkan pelemahan," ujar Ronny.

Pasalnya, ujar Ronny, investasi menjadi salah satu harapan pemerintah untuk bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tengah ancaman krisis global saat ini.

"Harapan utama untuk pertumbuhan ekonomi saat ini hanya dua, yakni belanja pemerintah dan investasi," tutur Ronny.

Lebih lanjut Ronny mengatakan, Indonesia akan rugi besar jika perusahaan China Xinyi Group batal berinvestasi di Pulau Rempang.

"Pastinya akan rugi besar jika Xinyi Glass Holding gagal berinvestasi di Indonesia. Sebab jika terealisasi investasinya, maka ada lapangan pekerjaan, transfer teknologi dan nilai tambah komoditas mentah kita pasir kuarsa dan bagus untuk perekonomian Indonesia. Kerugiannya ya kita kehilangan itu," ungkap Ronny.

Ronny juga menyebut bahwa investasi di Pulau Rempang memberikan kesempatan peningkatan kualitas SDM, serta terciptanya peluang ekonomi baru bagi masyarakat Rempang.

"Pengembangan Rempang artinya ada pengembangan daerah, pembangunan fasilitas publik, lapangan pekerjaan, kesempatan peningkatan kualitas SDM masyarakat, peluang ekonomi bagi masyarakat karena akan ada tenaga kerja baru di sana yang berpenghasilan, mereka akan berbelanja, berkeluarga, permintaan baru akan terbentuk dan peluang usaha baru bagi masyarakat," tegas Ronny. (TSA)

SHARE