ECONOMICS

Jokowi Ajak Jerman Wujudkan Transformasi Digital di Indonesia

Ferdi Rantung 12/04/2021 22:28 WIB

Presiden Joko Widodo mengajak Jerman untuk bermitra dalam mewujudkan transformasi digital industri di Indonesia.

Jokowi Ajak Jerman Wujudkan Transformasi Digital di Indonesia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo mengajak Jerman untuk bermitra dalam mewujudkan transformasi digital industri di Indonesia. Hal tersebut, dia sampaikan dalam pembukaan Hannover Messe 2021.

Jokowi mengatakan untuk menuju tranformasi tersebut, Indonesia telah menyiapkan beberapa hal salah satunya roadmap implementasi Makin Indonesia 4.0.

"Dalam roadmap tersebut ada 3 hal utama yang dibutuhkan," kata Jokowi dalam sambutannya secara virtual, Senin (12/4/2021).

Jokowi memaparkan, Pertama era industri 4.0 penguatan sumber daya manusia (SDM) adalah sebuah kebutuhan. Indonesia memiliki bonus demografi pada 2030 jumlah usia produktif Indonesia tumbuh dua kali lipat.

Tantanganya adalah penyiapan SDM yang mampu menghadapi tantangan masa depan seperti big data, artificial inteligent, internet of thing.

"Saya yakin Jerman bisa mendukung penguatan SDM Indonesia melalui pengembangan pendidikan vokasi, penguatan riset dan penguatan universitas berbasis teknologi," ujarnya.

Kedua, menciptakan indonesia iklim investasi yang kondusif bagi industri 4.0. Salah satunya dengan pengesahan UU cipta Kerja yang akan mempermudah dan memberikan kepastian usaha.

"UU cipta kerja akan memberikan insentif bagi ekonomi digital, dan mendukung pengembangan industri 4.0," terangnya.

Ketiga, lanjut Jokowi, investasi pada pembangunan hijau. Jokowi menjelaskan peluang bisnis dalam pembangunan hijau ini mempunyai potensi bisnis sebesar USD 10,1 triliun.

Untuk itu, Indonesia telah melakukan terobosan seperti program bio diesel atau green diesel dari kelapa sawit dan pemasangan pembangkit listrik tenaga surya. Di saat yang sama Indonesia juga siap berkontribusi pada energi masa depan.

Indonesia sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia, mengembangkan biji nikel menjadi baterai lithium sebagai komponen utama baterai ponsel atau mobil listrik.

"Kerja sama pembangunan hijau ini dengan German ini merupakan sebuah prioritas untuk dilakukan," tandasnya. (TYO)

SHARE