ECONOMICS

Jokowi Ingin Sektor Pariwisata Mampu Ungguli Pertambangan di 2024

Suparjo Ramalan 06/12/2023 17:34 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pariwisata menjadi sektor utama yang dapat berkontribusi besar terhadap pertumbuhan makro ekonomi nasional.

Jokowi Ingin Sektor Pariwisata Mampu Ungguli Pertambangan di 2024. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pariwisata menjadi sektor utama yang dapat berkontribusi besar terhadap pertumbuhan makro ekonomi nasional. Bahkan, ditargetkan bisa mengungguli industri pertambangan di dalam negeri. 

Keinginan Kepala Negara ini disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Menteri Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim, Erick Thohir. Dia memastikan pertumbuhan bisnis periwisata menjadi fokus utama pemerintah pada 2024. 

“Cita-cita pak Jokowi, beliau sangat mengharapkan pariwisata ini melewati pertambangan,” ungkap Erick melalui akun Instagramnya, Rabu (6/12/2023). 

Kendati akan ada pergantian Presiden dan Wakil Presiden pada tahun depan, Erick memastikan kebijakan dan di bidang pariwisata segera diimplentasikan. 

“Biar benar-benar kita bisa memprioritaskan pariwisata menjadi salah satu pertumbuhan ekonomi yang benar-benar harus kita fokuskan karena ini bagian keseriusan kita, yang tentu tidak panjang momennya, kita harus membuat kebijakan, tetapi juga konkrit pelaksanaannya,” paparnya.

Untuk menjadikan pariwisata sebagai industri utama pendorong pertumbuham makro ekonomi, Erick menyebut pemerintah akan mempermudah akses pendanaan melalui lembaga yang dinamai Indonesia Tourisme Fund (ITF).

Pendirian ITF sendiri sudah dibahas Erick Thohir hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno

Langkah otoritas mempermudah bisnis pariwisata di dalam negeri memang mengikuti jejak beberapa negara lain. Misalnya, Amerika Serikat (AS) dan China. Di mana, kedua negara menggunakan dan memanfaatkan Tourisme Fund untuk memajukan pariwisata lokalnya. 

“Bagaimana pariwisata nasional dan internasional itu bisa pulih. Turki itu sekarang sudah mencapai 50 juta lebih (turis). Kalau kita benchmarking sekarang dengan negara-negara seperti Amerika dan China, mereka juga kuat di pariwisata lokal, tourisme fund,” beber dia. 

Skema pendanaan pariwisata lewat Indonesia Tourisme Fund akan dilakukan melalui penyelengfaraan event atau gelaran bertaraf internasional. Tujuannya menarik minat wisatawan mancanegara.

Event bertaraf global yang dimaksud seperi MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombak, NTB. Kendati pelaksanaanya tahun lalu belum menggunakan Indonesia Tourisme Fund. 

“Tourisme Fund ini menjadi agenda setting kita sebagai negara, kita punya agenda setting mengenai MotoGP, 10 tahun kontrak. Impact-nya kemarin kalau kita lihat 4,5 triliun, impact ekonominya,” ucap Erick.

(NIA)

SHARE