ECONOMICS

Jokowi : Laju Inflasi Indonesia Lebih Moderat, Namun Ada Konsekuensinya

Michelle Natalia 16/08/2022 14:40 WIB

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mampu menangani pandemi dan mempercepat pemulihan ekonomi. Salah satu indikatornya tingkat inflasi yang moderat.

Jokowi : Laju Inflasi Indonesia Lebih Moderat, Namun Ada Konsekuensinya. (Foto: Tangkapan layar Youtube DPR RI)

IDXChannel - Presiden Republik Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia mampu menangani pandemi dan mempercepat pemulihan ekonomi. Salah satu indikatornya tingkat inflasi yang moderat.  

"Alhamdulillah, Indonesia mendapatkan apresiasi sebagai salah satu negara yang berhasil mengatasi pandemi dan memulihkan ekonominya dengan cepat," ungkap Jokowi dalam pidato Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU APBN 2023 TA 2023 di Jakarta, Selasa(16/8/2022).

Tidak hanya itu, laju inflasi Indonesia masih jauh lebih moderat dibandingkan dengan negara lain. Per Juli, tingkat inflasi Indonesia sebesar 4,9% (YoY).

“Hal itu ditopang oleh peran APBN dalam menjaga stabilitas harga energi dan pangan," ujar Jokowi.

Kendati demikian, ada konsekuensi yang ditangggung pemerintah. Salah satunya anggaran subsidi dan kompensasi energi yang membengkak.

"Anggaran subsidi dan kompensasi pada tahun 2022 meningkat menjadi Rp502 triliun," tambahnya.

Dia menyebutkan, di sisi lain, pemulihan ekonomi Indonesia dalam tren yang terus menguat, tumbuh 5,01% di triwulan I dan menguat signifikan menjadi 5,44% di triwulan II 2022.

"Sektor-sektor strategis seperti manufaktur dan perdagangan tumbuh secara ekspansif, didukung oleh konsumsi masyarakat yang mulai pulih serta solidnya kinerja ekspor," ungkap Jokowi.

Neraca perdagangan, sebut dia, telah mengalami surplus selama 27 bulan berturut-turut. "Sektor manufaktur yang mengalami pemulihan kuat menopang tingginya kinerja ekspor nasional. Hal ini mencerminkan keberhasilan strategi hilirisasi industri yang kita jalankan sejak 2015," tambah Jokowi.

Tingginya kinerja ekspor juga didukung oleh sektor pertambangan seiring meningkatnya harga komoditas global.

"Sektor transportasi dan akomodasi yang paling terdampak pandemi juga mulai mengalami pemulihan, masing-masing tumbuh 21,3% dan 9,8% pada triwulan II 2022," ungkapnya.

Pada Juli 2022, Jokowi mengatakan bahwa Indikator Purchasing Managers’ Index (PMI) meningkat menjadi 51,3%, di mana ini mencerminkan arah pemulihan yang semakin kuat pada semester II.

(FRI)

SHARE