Jokowi Minta MRT hingga LRT Dibangun di Luar Jakarta
Presiden Joko Widodo meminta agar transportasi publik LRT, MRT hingga BRT turut dibangun di kota besar lainnya.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo meminta agar transportasi publik LRT, MRT hingga BRT turut dibangun di kota besar lainnya. Dengan adanya transportasi publik yang inklusif dan ramah, kemacetan di berbagai wilayah dapat diatasi.
“Harus mulai berpikir ke arah membangun LRT, MRT, BRT, dan moda transportasi lainnya. Kalau tidak, akan keduluan macet, jalan tidak bisa dilebarkan, dan masyarakat sangat tergantung dengan kendaraan pribadi,” ujar Jokowi saat meresmikan dua Terminal Tipe A di Sumatera Utara, Sabtu (11/2/2023).
Untuk itu, pengembangan transportasi seperti terminal tipe A harus terus dilakukan sehingga masyarakat semakin nyaman untuk menggunakannya. Dengan beroperasinya kedua terminal ini diharapkan menumbuhkan budaya menggunakan angkutan massal.
"Terminal harus bersih, nyaman. Kalau kotor, banyak preman, siapa yang mau naik bus. Kita harapkan setelah beroperasi, betul-betul dapat memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.
Di samping itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan, revitalisasi kedua terminal di Sumatera Utara ini akan meningkatkan konektivitas antar wilayah perkotaan dan antar provinsi, mendorong pariwisata, serta meningkatkan perekonomian daerah.
"Ini satu hal yang membanggakan, kota Medan memiliki fungsi konektivitas dalam kota dan luar kota yang terhubung dengan baik, karena kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta, " tuturnya.
Menhub menyebut, pembangunan kedua terminal tipe A di Sumatera Utara ini dibiayai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Terminal Amplas dibangun dengan pagu anggaran SBSN Rp42,8 miliar dan diselesaikan melalui skema tahun jamak (multiyears) periode 2021-2022.
Sementara, Terminal Tipe A Tanjung Pinggir dibangun menggunakan pagu anggaran SBSN Rp43,4 miliar dan telah diselesaikan pada 2022. "Saat ini, tanah di dua terminal ini sudah dibangun sebagian, dan sebagian lagi akan dikembangkan menggunakan pendanaan kreatif bekerja sama dengan swasta. Semula tanah ini milik Pemkot kemudian diserahkan kepada Kemenhub dan akan dikembangkan dengan konsep multifungsi," lanjutnya.
(DES)