Jokowi Pede RI Bakal Jadi Pemasok Sel Baterai Terbesar di Dunia
Diharapkan, nantinya Indonesia bakal jadi pemasok global baterai kendaraan listrik.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini mengunjungi pabrik sel baterai pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Pabrik ini bakal memasok kebutuhan baterai kendaraan listrik milik Hyundai mulai tahun depan.
Pabrik baterai tersebut milik PT Hyundai LG Industri (HLI) Green Power, yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Ini merupakan perusahaan patungan antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution.
Jokowi mengatakan, pabrik sel baterai tersebut akan memulai produksinya pada awal tahun depan. Dikatakannya, kapasitas pabrik mencapai 30 juta sel baterai yang bisa memasok untuk 180 ribu mobil listrik.
“PT Hli Green Power itu mulai awal tahun sudah memproduksi 30 juta baterai sel. Itu terbesar di Asia Tenggara. Pertama di Asia Tenggara dan terbesar di Asia Tenggara saat ini,” kata Jokowi seperti dikutip dalam keterangan resmi di laman Setpres, Minggu (17/9/2023).
Orang nomor satu di Indonesia itu juga menegaskan pembangunan pabrik tersebut juga sejalan dengan ekosistem kendaraan listrik yang digaungkan pemerintah. Diharapkan, nantinya Indonesia bakal jadi pemasok global baterai kendaraan listrik.
“Rantai pasok global bisa kita masuki, di situlah nantinya ketergantungan negara lain terhadap baterai sel kita. Ketergantungan negara lain terhadap EV baterai kita di situ,” ujar Jokowi.
Saat ini, pabrik sudah mulai tahap uji coba produksi untuk melihat di mana letak kekurangan dan apa yang perlu diperbaiki. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan pasokan mobil listrik di Indonesia berjalan dengan mulus.
President Hyundai Motor ASEAN Headquarters Young Tack Lee mengatakan, pabrik sel baterai di Indonesia sangat penting. Selain untuk memimpin elektrifikasi di Tanah Air, sel baterai ini juga untuk memenuhi kebutuhan di negara lain.
“Sejalan dengan visi Indonesia, Hyundai terus berkomitmen dalam memimpin elektrifikasi di industri otomotif Tanah Air. PT HLI Green Power pun menjadi bagian penting dari langkah berkelanjutan Hyundai dalam melakukan investasi untuk membangun ekosistem dan rantai pasok kendaraan listrik di Indonesia,” kata Lee.
Kehadiran pabrik baterai ini diharapkan dapat menekan ongkos produksi, sehingga produsen bisa menahan harga mobil listrik. Pasalnya, baterai masih menjadi komponen termahal dengan memakan 40-50 persen dari biaya produksi.
(YNA)