Jokowi Resmikan Dua Smelter Tembaga, Erick: Berikan Manfaat ke Masyarakat Sumbawa, NTB dan Indonesia
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memastikan, keberadaan dua smelter tembaga itu akan memberi manfaat besar bagi perekonomian nasional
IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dua smelter tembaga, yakni pabrik pengolahan milik PT Amman Mineral Internasional Tbk, di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan pabrik tembaga punya PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur (Jatim).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memastikan, keberadaan dua smelter tembaga itu akan memberi manfaat besar bagi perekonomian nasional dan lokal, termasuk kebermanfaatan kepada masyarakat.
Untuk pabrik pengolahan Amman Mineral misalnya, Erick menyebut berdampak positif bagi perekonomian masyarakat Sumbawa, NTB.
“Smelter ini menjadi usaha Indonesia melalui perusahaan swasta nasional untuk terus meningkatkan nilai bahan mentah dan mendorong hilirisasi sumber daya alam di Indonesia,” ujar Erick melalui akun Instagramnya.
“Insya Allah smelter ini bisa memberikan manfaat besar kepada masyarakat Sumbawa, NTB dan Indonesia," tuturnya.
Saat meresmikan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia milik Amman Mineral Internasional, Jokowi menyebut struktur ekonomi Indonesia bergantung pada konsumsi domestik yang bertumpu pada produksi. Dia pun merasa senang dengan kehadiran smelter Amman untuk mendukung program hilirisasi.
“GDP ekonomi kita 56 persen itu bertumpu pada konsumsi domestik. Ini yang harus diubah. Oleh sebab itu saya gembira pada pagi hari ini sebagai pemilik cadangan tembaga masuk dalam 7 besar dunia, kita telah memasuki babak baru dalam hilirisasi industri tembaga," kata dia.
Jokowi mengatakan bahwa Indonesia sebagai salah satu negara dengan cadangan tembaga terbesar di dunia. Saat ini, Indonesia tengah memasuki fase baru dengan pengoperasian smelter Amman Mineral Internasional, sehingga tidak lagi mengekspor bahan mentah, melainkan mengolahnya untuk menghasilkan produk-produk siap pakai seperti katoda tembaga, kabel, hingga foil tembaga.
Lalu, Jokowi ketika meresmikan produksi smelter milik Freeport Indonesia bercerita bahwa pada tahun 2017 dirinya bernegosiasi dengan CEO Freeport McMoran Inc Richard Adkerson untuk membangun smelter di Gresik. Sayang, negosiasi saat itu dinilai alot.
"Karena saya tahu memang ini adalah investasi yang tidak kecil, Rp56 triliun itu bukan uang yang kecil, uang yang gede banget. Sehingga saya juga sadar memang perusahaan harus mengkalkulasi perusahaan harus berhitung apa keuntungan membangun smelter sebesar ini dan setelah itu langsung 2018, dimulai persiapan lahannya," tutur dia.
Akhirnya, kata Jokowi, setelah 30 bulan akhirnya dirinya dapat meresmikan produksi smelter di Gresik. Lahan smelter tersebut seluas 104 hektar dengan nilai investasi Rp56 triliun.
(Kunthi Fahmar Sandy)