ECONOMICS

Jokowi Segera Ambil Tindakan Atasi Kelangkaan Minyak Goreng

Kiswondari Pawiro 14/03/2022 06:17 WIB

Ketersediaan minyak goreng di sejumlah lokasi mematik perhatian Presiden Joko Widodo dan akan mengambil tindakan guna mengatasinya.

Jokowi Segera Ambil Tindakan Atasi Kelangkaan Minyak Goreng. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ketersediaan minyak goreng di sejumlah lokasi mematik perhatian Presiden Joko Widodo. Dalam waktu dekat, eks Gubernur DKI Jakarta ini bersiap untuk mengambil tindakan guna mengatasi kelangkaan yang terjadi.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menyampaikan pada prinsipnya, presiden pasti akan melakukan sidak setiap kunjungannya ke daerah untuk melihat persoalan yang menyangkut dengan minyak goreng. Bahkan dalam waktu dekat, Jokowi akan mengambil langkah strategis.

"Beliau sangat memahami persoalan ini. Beliau juga memotret dan segera akan mutuskan langkah-langkah apa yang akan diambil pemerintah dalam waktu dekat ini," kata Pramono di sela-sela sidak Jokowi di Yogyakarta pada Minggu (13/3/2022).

Bahkan, Pramono melanjutkan, Presiden Jokowi akan segera mengambil langkah tersebut sepulangnya dari acara berkemah di ibu kota negara (IKN) Nusantara.

"Karena ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Dengan demikian setelah kembali dari acara IKN, presiden akan segera melaksanakan rapat intern untuk memutuskan persoalan yang berkaitan dengan minyak goreng ini " ungkapnya.

Politikus PDIP ini menjelaskan, yang menjadi persoalan terkait minyak curah dan minyak kemasan. Secara keseluruhan total kebutuhan minyak goreng di dalam negeri adalah 9 juta liter per tahun, sementara total produksi minyak goreng hampir 50 juta liter dan hampir 28 juta liter diekspor.

"Sehingga kemudian yang diekspor itu akan diprioritaskan untuk kepentingan dalam negeri," terangnya.

Oleh karena itu, kata mantan Anggota DPR ini, pemerintah meminta kepada produsen untuk mementingkan masyarakat di dalam negeri dibandingkan di luar negeri, meskipun harga di luar negeri memang tinggi sekali.

"Kita tahu ini persoalan dilematis juga bagi masyarakat atau produsen yang selama ini produksi CPO," tandas Pramono. (TYO)

SHARE