Jubir Kemenkes Sebut Anak yang Positif Omicron Tertular dari Orangtuanya
Jubir Kemenkes mengatakan bahwa terjadi kenaikan angka konfirmasi positif Covid-19 pada anak-anak. Angkanya pun harus diwaspadai.
IDXChannel - Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa terjadi kenaikan angka konfirmasi positif Covid-19 pada anak-anak. Angkanya pun harus diwaspadai.
"14% kasus konfirmasi positif Covid-19 adalah anak-anak dari total keseluruhan kasus," terang Siti Nadia dalam keterangan pers virtual, Rabu (16/2/2022).
Siti Nadia menjelaskan alasan kenapa kasus positif Covid-19 pada anak-anak tinggi. Menurutnya, itu disebabkan oleh orangtua si anak yang abai protokol kesehatan.
"Kebanyakan anak-anak positif Covid-19 itu tertular dari keluarganya, dari orangtuanya," ungkap Siti Nadia.
Hal ini juga karena kebanyakan kasus Omicron itu tidak bergejala yang menyebabkan seseorang tidak tahu kalau dirinya sebetulnya positif yang kemudian membuatnya abai prokes.
"Kan kalau di rumah, biasanya anggota keluarga tidak pakai masker dan ini menjadi peluang virus menyebar di dalam rumah. Anak-anak yang jadi korbannya ketika orangtua tidak tahu dirinya positif," ungkapnya.
Meski begitu, Siti Nadia menjelaskan bahwa kasus positif Covid-19 anak tidak banyak terlihat di rumah sakit. Maksudnya, tidak banyak anak-anak yang terpapar Covid-19 memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
"Dari 14% kasus positif Covid-19 anak-anak, yang sampai harus dirawat di rumah sakit itu kurang dari 2%," tambah Siti Nadia.
Sebelumnya, Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman mengingatkan kepada para orangtua agar segera divaksin jika belum. Sebab, itu upaya memberikan perlindungan pada anak-anak di rumah dari serangan Covid-19, khususnya Omicron.
"Orangtua yang punya anak disarankan untuk segera mendapatkan vaksin, karena vaksin tersebut bukan hanya melindungi dirinya tetapi juga anak atau bayi di rumah," terang Dicky.
(NDA)