Jurus Pemerintah Antisipasi Gejolak Harga Pangan Akibat El Nino
Bapanas telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi gejolak harga pangan, termasuk harga minyak goreng konsumsi yang diakibatkan El Nino.
IDXChannel - Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi gejolak harga pangan, termasuk harga minyak goreng konsumsi yang diakibatkan El Nino. Hal itu meliputi aspek hulu maupun hilir.
Deputi 1 Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas/NFA I Gusti Ketut Astawa menerangkan, di tingkat hulu, peningkatan produksi harus dijaga tentunya ini melalui kolaborasi bersama Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian.
“Di sisi hilir, kita harus melakukan langkah-langkah penguatan stok atau penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Artinya dalam Undang-undang Pangan Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan, jelas menyebutkan pemerintah harus memiliki Cadangan Pangan yang kuat dalam rangka mengantisipasi gejolak harga pangan dan kondisi kedaruratan," ujar Ketut di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, kemarin Kamis (27/4/2023).
Terkait CPP ini, sambung Ketut, Bapanas juga sudah memiliki Perpresnya dan Perbadannya. Dengan CPP yang bisa diandalkan maka stabilitas pasokan dan harga bisa lebih terkendali tengah ancaman El Nino.
Dia juga menyampaikan, dampak El Nino dapat berimbas pula pada gejolak harga pangan serta barang kebutuhan pokok, kekurangan pasokan dan lainnya. Maka dari itu, dalam rangka menjaga pasokan dan stabilisasi harga khususnya minyak goreng, Bapanas telah menetapkan cadangan pangannya.
"Untuk tahap awal sebanyak kurang lebih sebanyak 100 ribu ton, ini kita perintahkan kepada Bulog dan ID Food untuk menyiapkan cadangan pangan tersebut dan akan digunakan dalam rangka stabilisasi pasokan maupun harga," ujar Ketut.
Lebih lanjut, Ketut berharap Bulog menjadi bisa menjadi distributor pertama (D1) bukan distributor dua (D2) sehingga bisa mendapat harga yang wajar, yang mana nanti ketika sampai di distributor ketiga (D3) atau agen harga tetap terjangkau.
Sementara itu, di kesempatan terpisah, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, salah satu yang harus menjadi perhatian dalam menjaga supply minyak goreng ini adalah dengan mengawal pendistribusian sehingga tepat sasaran.
“Pendistribusiannya di lapangan harus kita kawal bersama-sama dengan Satgas Pangan. Melalui kerja sama yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha kita optimis komoditas minyak goreng setelah Lebaran ini hingga akhir tahun tidak mengalami gejolak,” ungkapnya.
Adapun update kondisi harga rata-rata nasional minyak goreng di tingkat konsumen berdasarkan data Panel Harga Pangan per 26 April 2023, untuk minyak goreng curah berada di harga Rp15.089 per liter atau mengalami penurunan 0,15 persen dibanding harga minggu sebelumnya yang berda di posisi Rp15.112 per liter.
Sedangkan, minyak goreng kemasan di harga Rp18.236 per liter atau turun 0,32 persen dari harga minggu sebelumnya yang berada di posisi Rp18.295 per liter.
(YNA)