Kadin Ajak UMKM di Yogyakarta Go Digital agar Naik kelas
Jumlah UMKM yang sudah terkoneksi dengan ekosistem digital di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
IDXChannel - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Kadin Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dinas Koperasi Provinsi DIY, dan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) menggelar kegiatan UMKM Go Digital di Jogja Expo Center, DIY.
Kegiatan ini bertujuan mengakselerasi digitalisasi UMKM Indonesia agar bisa naik kelas dan berdaya saing global sebagai salah satu strategi dari pilar Kesejahteraan dalam Peta Jalan Indonesia Emas 2045 yang disusun Kadin Indonesia.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Komunikasi dan Informatika, Firlie Hanggodo Ganinduto, mengungkapkan bahwa jumlah UMKM yang sudah terkoneksi dengan ekosistem digital di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Jumlah UMKM yang sudah go digital pada 2022 tercatat 19 juta unit usaha, dan hingga 2023 naik menjadi 22,8 juta. Hal ini perlu terus didorong dan diharapkan mencapai target 30 juta UMKM pada 2024," ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (9/3/2024).
"Untuk itu, Kadin Indonesia berkolaborasi dengan Kadin Provinsi DIY, Dinas Koperasi Provinsi DIY, dan PANDI mendorong tercapainya target digitalisasi agar UMKM nasional dapat berdaya saing global melalui keterbukaan akses pasar digital," tutur Firlie.
Hadir dalam acara ini, yaitu 240 unit UMKM yang merupakan hasil binaan Dinas Koperasi Provinsi DIY dan Bank BPD DIY. UMKM ini nantinya akan diberikan domain website '.biz.id' gratis dan juga pelatihan digital marketing.
Dalam kerja sama ini, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) turut serta meluncurkan Kampanye Literasi Digital, dan menawarkan domain website '.biz.id' gratis selama satu tahun kepada UMKM anggota Kadin Indonesia.
Selain itu, UMKM juga akan mendapatkan pelatihan dalam penggunaan domain '.biz.id' dan digital marketing, yang diselenggarakan oleh PANDI dan Kadin Provinsi DIY.
Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas UMKM di Yogyakarta dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital.
Mewakili pemerintah daerah setempat, Kepala Dinas Kominfo Provinsi DIY, Hari Edi Tri Wahyu Nugroho, mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan oleh Kadin Indonesia, PANDI, hingga pemerintah provinsi.
"Kami harap kolaborasi ini ke depannya dapat dilakukan secara berkelanjutan di Yogyakarta, khususnya dalam membantu para UMKM yang selama ini telah menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Yogyakarta untuk terus menaikkan kapasitas usahanya," ujarnya.
Ketua PANDI, John Sihar Simanjuntak, menegaskan komitmen PANDI untuk berkolaborasi dengan Kadin Indonesia dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas UMKM.
"PANDI siap untuk berkolaborasi bersama Kadin Indonesia dan pemerintah setempat, dalam hal ini Yogyakarta, untuk mendukung para pelaku UMKM dengan memberikan pelatihan pembuatan website dengan menggunakan nama domain .biz.id yang merupakan nama domain khusus bagi UMKM," kata dia.
"Pemanfaatan penggunaan domain ini bisa meningkatkan kelas mereka. Hal ini juga merupakan komitmen PANDI untuk mendukung UMKM Go Digital dan berdaulat," terangnya.
PANDI juga memberikan ID card digital bernama 'taptap' bagi para UMKM yang mengikuti kegiatan.
“Dengan adanya ID card digital yang juga berfungsi sebagai kartu nama dapat memberikan kemudahan dalam berkenalan dan bertukar informasi di era digital. Isi ID card bisa disesuaikan seperti alamat website, media sosial, marketplace dan lain sebagainya," tambah John.
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin Provinsi DIY, Robby Kusumaharta mengatakan bahwa kolaborasi ini akan memberikan potensi yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi DIY.
"Ada sekitar 345 ribu unit UMKM yang tercatat di Yogyakarta dan melalui acara ini telah bergabung seribu UMKM bersama Kadin Provinsi DIY. Kami akan terus menjaring seluruh UMKM untuk bergabung bersama Kadin Provinsi DIY dan memanfaatkan potensi yang ada, salah satunya melalui pelatihan digital marketing untuk memberikan dampak perekonomian di Yogyakarta," kata dia.
Berdasarkan catatan Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat 65 juta UMKM yang terdaftar pada 2021. Dari jumlah tersebut, usaha mikro masih mendominasi dengan jumlah 63,9 juta unit.
Dengan jumlah yang sangat besar, kontribusi UMKM pada PDB nasional Indonesia mencapai 61%. Selain itu, UMKM juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja. Setidaknya, UMKM menyerap 120 juta orang atau 97% dari total jumlah tenaga kerja di Indonesia.
(NIA)