ECONOMICS

Kadin Sebut Upaya Wujudkan Ketahanan Pangan Masih Terganjal Kualitas Bibit

Iqbal Dwi Purnama 08/11/2025 01:00 WIB

Cita-cita pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan disebut masih terganjal kualitas bibit tanaman yang disediakan pemerintah.

Kadin Sebut Upaya Wujudkan Ketahanan Pangan Masih Terganjal Kualitas Bibit. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Cita-cita pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan disebut masih terganjal kualitas bibit tanaman yang disediakan pemerintah.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Mulyadi Jayabaya, mengatakan kualitas bibit tanaman berpengaruh terhadap produktivitas komoditas pertanian

Kualitas bibit unggul menjadi kunci penting dalam merealisasikan target ketahanan pangan seperti yang dicanangkan pemerintah.

"Kita target tanaman pangan 8 hektare itu 5,2 ton. Tapi sekarang belum bisa sampai 5 ton. Kenapa? Karena kekurangan bibit yang unggul. Kita baru 2-3 ton," ujarnya dalam acara Rakernas Kadin Bidang Perekonomian, Pangan, dan Pengembangan Ekspor di Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Dia mencontohkan untuk komoditas beras, saat ini total luasan lahan pertanian di Indonesia mencapai 10 juta hektare. Jika produktivitas tercapai seperti yang ditargetkan 5 ton per hektare, maka total produksi beras di Indonesia bisa tembus 50 juta ton. 

"Berarti kan ini belum maksimal. Tentu ini dari bibit yang tidak unggul. Kita sampaikan kepada Pemerintah, supaya menyiapkan bibit unggul supaya hasilnya maksimal," kata dia.

Pada kesempatan itu, dia menambahkan tantangan lain untuk mewujudkan ketahanan pangan adalah soal regulasi dan kemudahan berusaha. Dia menilai proses bisnis di Indonesia masih terlalu banyak regulasi, yang pada akhirnya membuat pelaku usaha menahan diri untuk melakukan ekspansi karena situasi ketidakpastian politik.

"Kita ini terlalu banyak regulasi, yang itu menghambat pertumbuhan ekonomi," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Perekonomian Kadin Indonesia, Franky O Widjaja, berharap kesuksesan Indonesia terhadap komoditas kelapa sawit bisa menular ke komoditas-komoditas pangan lainnya.

"Kita sudah rumuskan juga bagaimana kesuksesan sawit itu, perlu pendampingan melekat, bisa kita duplikasi untuk produk-produk lain. Pendampingan melekat itu agar pengusaha dan koperasi atau masyarakat bisa berjalan bersamaan," kata Franky.

(NIA DEVIYANA)

SHARE