ECONOMICS

KAI Akan Jual Seluruh Nama Stasiunnya ke Swasta

Iqbal Dwi Purnama 09/09/2022 20:18 WIB

KAI akan menjual nama seluruh stasiun yang dikelolanya ke swasta. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalisasikan aset perusahaan.

KAI Akan Jual Seluruh Nama Stasiunnya ke Swasta (FOTO: Dok MNC Media)

IDXChannel - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan menjual nama seluruh stasiun yang dikelolanya ke swasta. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalisasikan aset perusahaan.

Direktur Niaga PT KAI (Kereta Api Indonesia), Hadis Surya Palapa mengatakan perseroan bakal melakukan optimalisasi aset perseroan dengan cara 'menjual' nama stasiun yang sudah eksisting.

"Bakal dilepas semua kok (ke swasta) pada akhirnya, tapi bakal bertahap, jadi masing-masing punya strateginya, tetapi kalu misal seperti properti, itu kan dia tidak jual kavling depan terlebih dahulu," ujar Hadis dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (9/9/2022).

Adapun saat ini setidaknya PT KAI bakal melepas 10 stasiun ke pihak swasta, yang nantinya stasiun tersebut bakal bisa dinamai sendiri oleh swasta yang membeli nama stasiun.

Pada fase 1 terdapat 10 stasiun yang ditawarkan kepada swasta untuk dimiliki hak penamaannya yaitu Stasiun Pasar Senen, Jatinegara, Tanah Abang, Tebet, Cikini, Sudirman, Juanda, Manggarai, Gondangdia, dan Palmerah.

Namun pada tahap selanjutnya, seluruh stasiun milik KAI memungkinkan untuk diberikan hak penamaanya kepada swasta. Bukan hanya di Jakarta, namun seluruh Indonesia. 

Termasuk stasiun iconic yang ada di daerah, di Jakarta misalnya ada stasiun Jakarta Kota dan Gambir, hal itu memungkin untuk diberikan hak penamaanya kepada pemodal. Bahkan stasiun melegenda yang sempat dibuatkan narasi lagu seperti Staisun Solo Balapan, juga bakal dilepas ke swasta untuk diberikan nama baru.

"Kalau dari optimalisasi aset terus terang saat ini belum kita galakan secara maksimal," sambung Hadis.

Hadis menjelaskan pihak swasta dari sektor manapun boleh mengambil alih hak nama dari Staisun yang saat ini sudah eksisting, asal perushaan tersebut tidak memiliki brand minuman alkhohol maupun rokok.

Konsultan Pendamping Naming Rights PT KAI, Ajie Rinaldi menambahkan PT KAI tetap bakal mengkurasi brand yang ingin memiliki hak penamaan pada sebuah stasiun.

"Karena yang mahal itu historinya, karena semua orang punya cerita di stasiun, ini yang perlu dipahami bahwa sedemikian besar nama KAI beserta nama stasiunnya," kata Ajie.

"Jadi kalau kita bicara misalnya betapa fisolifisnya Gambir semua orang mengamini bahwa Gambir adalah iconnya Jakarta, itu yang mahal, jadi naming ini sebetulnya menjadi hal yang cukup sakral," sambungnya.

Adapun benefit yang ditawarkan KAI kepada perusahaan yang ingin membeli hak penamaan Stasiun, nantinya nama brand milik perusahaan akan diterapkan dalam berbagal penyebutan baik audio maupun visual di berbagai media seperti, signage, wayfinding, peta jalur, announcement, dan berbagai publikasi lainnya terkait stasiun tersebut. (RRD)

SHARE