KAI Beberkan Alasan Minta PMN Rp1,8 Triliun
KAI membeberkan alasan utama perusahaan bisa memperoleh PMN tahun anggaran 2025 sebesar Rp1,8 triliun.
IDXChannel - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI membeberkan alasan utama perusahaan bisa memperoleh Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun anggaran 2025 sebesar Rp1,8 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI, Salusra Wijaya mengatakan, dana segar itu akan dialokasikan untuk penggandaan rangkaian (trainset) KRL Jabodetabek oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter.
Menurutnya, ada beberapa kereta eksiting yang berusia di atas 30 tahun, sehingga harus memasuki masa konservasi. Sementara itu, penumpang terus menunjukan tren peningkatan, terutama di masa peak hours atau jam sibuk.
Bila kondisi ini tidak diantisipasi, maka akan terjadi overload alias kelebihan penumpang. Salusra memastikan, potensi overload sudah di depan mata.
"Sehingga harus memasuki masa konservasi, sementara volume penumpang yang pertumbuhannya sangat cepat sekali sehingga potensi overload akan makin tinggi di masa-masa peak hours," kata Salusra Wijaya saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (9/7/2024).
Kepadatan penumpang KRL Jabodetabek, lanjut dia, dilihat saat jam sibuk atau jam berangkat kerja dan sore hari, saat masyarakat pulang beraktivitas. Rasio jika kepadatan penumpang tidak dibenahi, maka bisa mencapai 242 persen atau 2,42 kali dari kapasitas kereta.
Sehingga, KAI melakukan pergantian dengan rangkaian kereta cadangan. Saat ini cadangan kereta sudah habis terpakai karena beberapa rangkaian sudah tidak bisa difungsikan.
“Nah, dengan dasar-dasar tersebut kami mohon untuk bisa mendapatkan PMN tahun 2025 sebesar Rp 1,8 triliun untuk tambahan pengadaan tersebut. Sehingga kita harapkan tujuan tambahan PMN 1,8 di 2025 ini untuk kereta KRL ini bisa dipenuhi karena sudah sangat mendesak,” kata dia.
(NIY)