ECONOMICS

KAI Dukung Pemerintah Kurangi Penggunaan Kemasan Plastik

Azfar Muhammad 28/01/2022 13:17 WIB

Dalam penggunaan kemasan makanan di kereta, KAI menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan serta mengurangi penggunaan bahan plastik.

KAI Dukung Pemerintah Kurangi Penggunaan Kemasan Plastik (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Kereta Api Indonesia (Persero) berkomitmen mendukung Pemerintah untuk mengurangi sampah plastik dengan menggunakan kemasan ramah lingkungan pada produk makanan dan minuman yang dijual dalam perjalanan kereta api. 

VP Public Relations KAI Joni Martinus menyampaikan, dalam penggunaan kemasan makanan di kereta, KAI menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan serta mengurangi penggunaan bahan plastik.  

“KAI menggunakan kemasan berbahan dasar kertas, serat jagung, dan serat tebu pada berbagai menu makanan yang disajikan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi produksi sampah plastik yang sulit diurai oleh proses alam,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinusdalam keterangan resmi yang diterima MPI, Jumat (28/1/2022).  

Penggunaan kemasan makanan dan minuman ramah lingkungan ini sudah KAI terapkan sejak tahun 2018. Secara bertahap, KAI meminimalisir penggunakaan bahan dasar plastik dan menggantinya dengan bahan dasar yang mudah terurai. 

“KAI Services sebagai pengelola restoran kereta menggunakan jenis kemasan ramah lingkungan pada menu makanan seperti Nasi Goreng Parahyangan Legend, Nasi Ayam Geprek, Train Chicken, Nasi Rames Nusantara, Nasi Sei Sapi, Mie Godog, Mie Goreng Jawa, Sotoka, dan Bakso Enak,” urainya. 

Tak hanya itu, Hal serupa juga dijumpai di menu minuman berupa Teh, Kopi, Kopi Susu, Cappucino, Wedang Uwuh, Teh Jahe, dan Coklat. 

“Pelanggan tidak perlu ragu menikmati hidangan KA. Karena selain hidangannya nikmat, pelanggan juga dapat membantu melestarikan lingkungan karena KAI menggunakan kemasan makanan yang ramah lingkungan,” ujarnya. 

Dengan menggunakan kemasan makanan ramah lingkungan, KAI ikut mendukung komitmen Pemerintah untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia sebesar 30% dan mengolah 70% sampah pada tahun 2025.  

“Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menghijaukan Indonesia melalui BUMN Hijaukan Indonesia serta menyukseskan program G20,” tandasnya.  

(SANDY)

SHARE