Kapal Selam KRI Nanggala-402 Sudah Digunakan TNI Selama 40 Tahun
Indonesia memiliki 5 kapal selam yang memperkuat pertahanan wilayah laut. Satu diantaranya yakni KRI Nanggala-402 yang telah digunakan TNI-AL selama 40 tahun.
IDXChannel - Indonesia memiliki lima kapal selam yang memperkuat pertahanan wilayah laut. Satu diantaranya yakni KRI Nanggala-402 yang telah digunakan TNI-AL selama 40 tahun, namun saat ini dikabarkan hilang kontak dan sedang dilakukan pencarian.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana, Julius Widjojono dalam keterangannya, Rabu (21/4/2021) mengatakan, KRI Nanggala-402 masuk jajaran TNI AL pada 1981, artinya kapal selam ini sudah beroperasi menjaga wilayah laut Indonesia selama 40 tahun.
Kapal Selam ini merupakan buatan Jerman pada 1977 yang artinya usianya telah genap 44 tahun.
Berdasarkan informasi, Nanggala-402 hilang kontak dan belum ditemukan sampai berita ini diturunkan.
“Hari Rabu tanggal 21 April 2021 pkl 03.00 WIB KRI Nanggala-402 ijin menyelam ke Komandan gugus tugas penembakan (Danguspurla II) sesuai prosedur untuk selanjutnya kapal menyelam untuk melaksanakan penembakan,” katanya dalam pers rilisnya, Rabu (21/4/2021).
Setelah izin diberikan, Julius mengatakan bahwa KRI Nanggala hilang kontak.
“Namun setelah ijin diberikan, KRI NGL hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi,” ujarnya.
Dia mengatakan saat ini tengah dilaksanakan prosedur pencarian oleh unsur-unsur Satgas. Meski begitu hasil masih nihil.
“(Diantaranya) KRI REM (RE Martadinata), KRI GNR (Gusti Ngurah Rai) dan KRI DPN (Diponegoro) dengan menggunakan SONAR AKTIF di sekitar menyelamnya KRI NGL (Nanggala) dengan menggunakan methode CORDON 2000 yrds, hasil nihil.
“Pukul07.00 wib dilaksanakan pengamatan udara dengan Hely ditemukan tumpahan minyak disekitar posisi menyelam,” lanjutnya.
Julis mengatakan pada pulul 14.00 WIB siang tadi telah diberangkatkan KRI Rigel (hidros) dari Jakarta dan KRI Rengat ( satuan ranjau) untuk membantu pencarian menggunakan side scan sonar. Termasuk mengirim 2 mobil chamber ke Banyuwangi.
“(telah) mengirim distres ISMERLO (International Submarine Escape And Rescue Leaison Office), dan sudah direspon oleh AL Singapura dan AL Australia,” ujarnya.
Terdapat 53 awak di kapal selam tersebut yang terdiri atas 49 anak buah kapal (ABK), 1 komandan satuan 3 personel arsenal. Komandan KRI Nanggala-402 adalah Letkol laut (P) Heri Octavian yang sudah satu tahun menjabat 1 tahun. (RAMA)