ECONOMICS

Kapan Dana Darurat Boleh dan Tidak Boleh Digunakan: Siapkan Segini, Ini Cara Nabungnya

Kurnia Nadya 12/09/2023 15:44 WIB

Dana darurat adalah dana yang dialokasikan hanya untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak dan mendadak, sehingga tidak bisa sembarangan diambil.

Kapan Dana Darurat Boleh dan Tidak Boleh Digunakan: Siapkan Segini, Ini Cara Nabungnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannelKapan dana darurat boleh dan tidak boleh digunakan? Sesuai namanya, dana darurat disimpan dan hanya digunakan jika seseorang benar-benar membutuhkan uang untuk kebutuhan yang mendesak. 

Dana darurat tidak sama seperti uang tabungan biasa. Uang yang disimpan untuk alokasi ini bertujuan agar seseorang memiliki cadangan dana yang cukup untuk menghadapi situasi mendadak dan genting. 

Banyak situasi mendesak yang mungkin bisa terjadi tanpa diduga-duga di masa depan. Contohnya, kecelakaan berat, jatuh sakit, kerusakan rumah, atau yang paling umum terjadi, yakni Pemutusan Hubungan Kerja. 

Prinsip menabung dana darurat sudah dikenal luas oleh masyarakat, terutama mereka yang masih tergolong produktif. Umumnya, seseorang tanpa tanggungan dianjurkan untuk memiliki dana darurat sebesar 3-6 kali gaji. 

Sementara yang sudah menikah dan punya anak, dianjurkan untuk menyimpan dana darurat  sebesar 6-12 kali gaji, mengingat tanggungan dan kebutuhan bulanan bakal lebih besar dibanding orang yang tidak memiliki tanggungan. 

Esensi dana darurat sangat terasa saat pandemi COVID-19 kemarin melanda hampir seluruh wilayah di muka bumi. Pembatasan sosial secara mendadak yang menghentikan banyak operasional bisnis, membuat banyak orang kehilangan sumber pencaharian. 

Bagaimana cara menabung dana darurat? 

Kapan Dana Darurat Boleh dan Tidak Boleh Digunakan: Tips Menabung 

Dikutip dari BSIMaslahat.org (12/9), dana darurat mesti disimpan pada instrumen yang likuid dan mudah dicairkan. Misalnya ditabung secara langsung, atau ditempatkan pada reksa dana pasar uang, emas, atau investasi pada saham-saham yang sangat likuid. 

Tidak dianjurkan untuk menyimpan dana darurat dalam bentuk aset benda yang sulit dijual cepat. Menjual motor atau gadget, misalnya, membutuhkan waktu sebelum akhirnya ada pembeli yang berminat. 

Bagaimana cara menabung dana darurat yang benar? Dikutip dari Kemenkeu.go.id, simak tipsnya berikut ini. 

Periksa Kondisi Keuangan 

Sebelum mulai menabung, periksa dulu kondisi keuangan Anda secara menyeluruh. Ada lima komponen yang mesti diperhatikan; penghasilan, pengeluaran, cicilan utang, asuransi, dan tagihan. 

Hitunglah berapa pemasukan, pengeluaran, besaran cicilan utang jika ada, tanggungan asuransi yang harus dibayarkan rutin, dan tagihan bulanan yang mesti dilunasi. Jika angka sudah didapat, barulah Anda bisa menentukan berapa jumlah uang yang bisa ditabung. 

Pisahkan Rekening 

Simpan tabungan dana darurat di rekening yang terpisah. Jangan gunakan rekening yang Anda gunakan untuk transaksi sehari-hari agar nominal tidak tercampur dan agar Anda tidak tergoda untuk menggunakan dana darurat. 

Pemisahan rekening juga akan memudahkan Anda untuk melihat apakah target tabungan sudah tercapai. Tabunglah dana darurat secara bertahap, tidak perlu terburu-buru. 

Masukkan dalam Budgeting 

Setiap mengatur alokasi pengeluaran tiap bulan, masukkan alokasi tabungan dana darurat dalam budgeting. Sehingga, Anda tidak menabung dana darurat menggunakan uang yang tersisa selama sebulan. 

Dengan begitu, Anda dapat mengalokasikan tabungan dana darurat dengan nominal yang konsisten sama setiap bulan, dan target Anda pun dapat tercapai tepat waktu. 

Disiplin 

Jangan sekali-kali tergoda untuk mengambil uang dari pos dana darurat. Sekali Anda tergoda, berikutnya Anda akan melakukannya lagi. Selain itu, Anda juga mesti mematuhi alokasi pengeluaran yang Anda buat sendiri. 

Jika Anda mengalokasikan dana untuk kebutuhan tersier sebesar Rp1 juta sebulan, maka jangan tergoda untuk mengeluarkan uang lebih dari itu. Sehingga, Anda mesti mengatur pengeluaran lebih baik. 

Jika Anda berniat untuk menabung dana darurat dengan berinvestasi pada instrumen saham atau reksa dana. Pilihlah saham-saham dengan likuiditas tinggi, sehingga mudah dijual saat Anda membutuhkannya. 

Demikianlah ulasan tentang kapan dana darurat boleh dan tidak boleh digunakan. Pengelolaan dana darurat membutuhkan konsistensi dan komitmen yang kuat. (NKK)

SHARE