Kartu Prakerja Sedot Dana Rp59 Triliun, Manajemen: Tak Ada Korupsi
Selama periode 2020-2022, program Kartu Prakerja menghabiskan dana sebanyak Rp59 triliun.
IDXChannel - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksanaan Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengungkapkan, selama periode 2020-2022, program Kartu Prakerja menghabiskan dana sebanyak Rp59 triliun.
Dia mengklaim, dana tersebut disalurkan dengan baik kepada 16,4 juta orang dari 46 juta pendaftar yang terverifikasi sudah menjadi penerima.
"Jadi itu betul-betul dilaksanakan, disalurkan tanpa korupsi, tidak ada korupsi. Itu kami sampaikan dengan jujur," kata Denni saat membacakan laporan dalam acara 3 Tahun Prakerja di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2023).
Denni memaparkan, selama periode 2020-2022, penerima kartu prakerja memperoleh insentif sebesar Rp3,55 juta. Jika ditotal, insentif yang diberikan kepada penerima program Kartu Prakerja sebesar Rp58,22 triliun.
Sementara sisa dana yang ada digunakan untuk biaya operasional Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja sebesar Rp353 miliar atau hanya 0,59% dari total anggaran Rp59 triliun.
"Sisa dana bantuan yang tidak terserap, semua dikembalikan ke rekening kas umum negara kepada Ibu Sri Mulyani sesuai dengan peraturan Menko Perekonomian," ujarnya.
Selain itu menurut Denni, program Kartu Prakerja telah berkontribusi menambah pendapatan negara melalui penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp237,8 miliar.
"Kartu Prakerja masih memberikan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) kepada Kementerian Keuangan sebesar Rp237,8 miliar," pungkasnya.
(FAY)