Kasus Covid Melandai, Aprofi Optimis Industri Film Segera Unjuk Taring Lagi
Ketua Umum Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) Edwin Nazir berharap penurunan angka Covid 19 memberikan nafas baru bagi industri perfilman tanah air.
IDXChannel - Ketua Umum Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) Edwin Nazir berharap penurunan angka Covid 19 memberikan nafas baru bagi industri perfilman tanah air yang terpuruk akibat pandemi.
Dibukanya kembali bioskop juga memberikan potensi tambahan pendapatan negara. Selain itu, bioskop juga mampu nenyerap lebih dari 5.000 tenaga kerja di sub sector film, animasi, dan video.
"Ini kabar yang sangat baik, artinya harapan besar bahwa penonton kembali ke bioskop untuk menyaksikan film nasional di bioskop, walaupun memang kondisinya saat ini masih ada kekhawatiran di tengah masyarakat untuk Kembali ke bioskop," ujarnya dalam Market Review IDXChanel, Jumat (1/10/2021).
Edwin menjelaskan pandemi covid mengharuskan produksi film sempat terhenti beberapa bulan pada awal pandemi covid 19 masuk ke Indonesia. Namun beberapa bulan setelahnya dizinkan beroperasi disusul juga dengan penutupan bioskop, akhirnya film tersebut sulit untuk di distribusikan di bioskop, padahal 90% pendapatan Industri film dari bioskop.
"Sedangkan produksinya sendiri dibuka kembali pada Juli dengan protocol Kesehatan, tapi produksi itu kan ujungnya akan didistribusikan, jadi nasib distribusinya yang masih menggantungkan 90% dari bioskop, namun bioskop pun belum beroperasi," lanjut Edwin.
Namun saat ini Edwin menjelaskan proses produksi perfilman tanah air sudah mulai dilakukan kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Meski Demikian, Edwin mengaku belum bisa berjalan secara normal.
"Untuk saat ini produksi sudah bisa berjalan Kembali tapi tentunya belum seperti dulu, jadi kalau seberapa berat, pasti sangat berat, itu pun belum dihitung potensi ekonomi yang hilang selama pandemic," lanjutnya.
Dalam kesempatannya, ketua Aprofi itu juga mempromosikan kepada masyarakat kalau saat ini bioskop Indonesia sudah menerapkan seluruh protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah, termasuk penerapan aplikasi PeduliLindungi.
"Teman-teman di Industri film ataupun di bioskop tentu juga akan melakukan protocol Kesehatan yang ketat, ini juga yang sedang teman-teman kampanyekan bahwa ini aman dan kita bisa Kembali nonton film nasional di bioskop seperti sebelumnya tentu dengan protocol Kesehatan yang ketat," tuturnya.
Bahkan pada akhir tahun 2019 industri perfilman Indonesia sempat menduduki peringkat 10 besar sebagai pasar film terbesar di dunia dengan nilai sebesar 500 juta USD.
(IND)