Kegiatan Bisnis di Indonesia Bangkit Q1 2023, Sektor Ritel Bergairah
Bank Indonesia (BI) baru saja merilis hasil survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha sepanjang kuartal pertama 2023.
IDXChannel - Bank Indonesia (BI) baru saja merilis hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha sepanjang kuartal pertama 2023 pada Jumat, (14/4/2023).
Terpantau kegiatan usaha meningkat sepanjang awal 2023. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 11,05%. Angka ini sedikit lebih tinggi dari SBT pada triwulan IV tahun lalu sebesar 10,71%.
Peningkatan kinerja kegiatan usaha terindikasi pada Lapangan Usaha (LU) Pertanian, Kehutanan dan perikanan seiring dengan pola historis musim panen serta LU Industri Pengolahan sejalan dengan peningkatan aktivitas industri, ketersediaan sarana produksi, dan kapasitas penyimpanan yang mendukung.
Selain itu, kinerja lapangan usaha pertambangan dan penggalian serta lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan motor juga meningkat sejalan dengan peningkatan permintaan dalam negeri dan mobilitas masyarakat.
Perkembangan tenaga kerja dalam kegiatan bisnis perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan motor juga meningkat signifikan pada periode tersebut. (Lihat grafik di bawah ini.)
Kapasitas produksi terpakai pada triwulan I 2023 tercatat sebesar 72,33%, meningkat dari 71,49% pada triwulan sebelumnya.
Penggunaan tenaga kerja juga terindikasi meningkat dan berada dalam fase ekspansi. Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha tetap baik meski tidak setinggi triwulan sebelumnya.
Pada triwulan II 2023, responden memprakirakan kegiatan usaha meningkat dengan SBT sebesar 21,44%. Peningkatan kegiatan usaha diprakirakan terjadi pada beberapa lapangan usaha utama, yaitu pertanian, dibarengi dengan masih berlanjutnya dampak panen raya dan usaha pertambangan didukung oleh ketersediaan sarana produksi.
Selain itu, kinerja bisnis Industri pengolahan juga meningkat sejalan dengan kenaikan permintaan, didukung oleh ketersediaan sarana produksi dan kapasitas penyimpanan.
Sementara kinerja usaha perdagangan besar dan eceran (ritel), transportasi dan pergudangan, serta penyediaan akomodasi dan makan minum meningkat seiring dengan permintaan dalam negeri yang meningkat pada periode Idul Fitri 1444 H. (ADF)