ECONOMICS

Kejar Dekarbonisasi, SMCB Semen Indonesia Budidaya Mikroalga

Cahya Puteri Abdi Rabbi 15/01/2023 08:52 WIB

Inisiatif ini merupakan inovasi dalam upaya dekarbonisasi di lingkungan operasional pabrik. 

Kejar Dekarbonisasi, SMCB Semen Indonesia Budidaya Mikroalga. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) yang merupakan anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) melakukan budidaya mikroalga di area pabrik Cilacap, Jawa Tengah. Inisiatif ini merupakan inovasi dalam upaya dekarbonisasi di lingkungan operasional pabrik. 

Sekretaris Perusahaan SIG, Vita Mahreyni mengatakan, budidaya mikroalga dilakukan melalui sistem kultivasi kolam terbuka dengan menggunakan sistem bubbling. Ia menyebut, melalui sistem tersebut akan lebih banyak CO2 yang terserap oleh mikroalga.

Vita menjelaskan bahwa budidaya mikroalga di Pabrik Cilacap merupakan kerja sama antara SBI dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Matching Fund Dikti sejak 2021. Dalam kerja sama ini, Pusat Studi Energi UGM melalui Center Of Excellence for Microalgae Biorefinery memasok bibit alga untuk dibudidayakan di lahan dan fasilitas infrastruktur yang disediakan oleh SBI. 

“Selain itu, SBI juga turut menyediakan sumber daya manusia dan bersama dengan Matching Fund Dikti memberikan dukungan dana untuk menyukseskan program budidaya mikroalga ini,” kata Vita dalam keterangan resminya, Sabtu (14/1/2023).

Sebagai informasi, mikroalga merupakan jasad renik yang termasuk tumbuhan bersel tunggal dan berkembang biak sangat cepat dengan daur hidup relatif pendek. Mikroalga memiliki kemampuan melakukan fotosintesis dengan CO2 dan menghasilkan oksigen, serta dikenal sebagai salah satu penyumbang oksigen di dunia.

Pada tahap pertama, budidaya mikroalga dilakukan di Rumah Alga seluas 180 meter persegi dengan kapasitas 10.000 liter, dan di lahan seluas 252 meter persegi dengan kapasitas 15.000 liter. Setelah itu, pengembangan terus dilakukan dengan penyiapan lahan untuk tahap kedua seluas 525 meter persegi, yang diharapkan akan mencapai kapasitas hingga 100.000 liter, sehingga total lahan untuk rumah mikroalga seluas 957 meter persegi. 

Lebih lanjut, Vita mengngkapkan, mikroalga juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik. Sedangkan dengan diversifikasi berdasarkan biomekanismenya, alga dapat digunakan sebagai medicated cosmetic dan bahan sediaan herbal untuk farmasi. 

“Melihat dari sisi ekonomis, selain untuk dekarbonisasi, pengambangan mikroalga ke depannya diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pengembangan ekonomi masyarakat,” ujar Vita.

Sementara itu, Direktur Center Of Excellence for Microalgae Biorefinery Pusat Studi Energi UGM, Prof. Ir. Arief Budiman, D.Eng., IPU turut mengapresiasi inisiatif pengembangan budidaya mikroalga sebagai bukti komitmen dan langkah nyata perseroan dalam menurunkan emisi CO2. 

"Ini merupakan terobosan yang sangat bagus dalam dunia industri, khususnya industri semen seperti SBI," ujar Arief. 

(SLF)

SHARE