Kejar Ekspor Batu Bara ke Eropa, Ini Pesan untuk Pengusaha  

Sudah ada beberapa kesepakatan ekspor batu bara Indonesia ke beberapa negara di Eropa.

IDXChannel - Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan sudah ada beberapa kesepakatan ekspor batu bara Indonesia ke beberapa negara di Eropa. Namun, pengusaha batu bara diminta patuhi kewajiban domestic market obligation (DMO) sebelum melakukan ekspor.

"Kebutuhan domestik kan sekitar 20% yang dibutuhkan oleh PLN, sisanya 80% dan kalau pengusaha bisa meningkatkan produksinya lebih besar lagi, maka volume ekspor ke Eropa Barat lebih besar tanpa meninggalkan kewajiban DMO 20% dari total produksi," terangnya kepada MPI, Selasa (12/7/2022).

Apabila DMO sudah terpenuhi, artinya pasokan batubara di dalam negeri sudah bisa dipastikan aman dan perusahaan batu bara bisa leluasa untuk melakukan ekspor.

Fahmy menjelaskan mestinya dalam kesepakatan-kesepakatan yang terjadi biaya pengiriman dibebankan kepada negara-negara Eropa Barat sebagai pengimpor batu bara di Indonesia.

"Saya kira sudah ada beberapa kesepakatan hanya yang perlu diperhitungkan itu transportation cost tadi biaya transportasi kan jauh," kata Fahmy.

Sebagai informasi, menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), per Juni 2022 prosentase produksi sudah mencapai 44,40% atau 294,37 juta ton realisasi produksi batubara dari target 663.000 juta ton.

Sementara realisasi ekspor sudah mencapai 106,25 juta ton dengan prosentase ekspor mencapai 10.625,02%.

(DES)