Keluh Masyarakat Harga Minyak Goreng Tinggi: Saya Beli Masih Mahal
Sementara penjual warung nasi di Pasar Senen bernama Anis mengaku, dampak dari harga minyak goreng yang masih tinggi membuat sepi pelanggan.
IDXChannel - Pemerintah telah menerbitkan dua kali kebijakan untuk mengatur stabilitas harga minyak goreng.
Pertama melalui penetapan kebijakan satu harga minyak Rp14.000 melalui Permendag Nomor 3 tahun 2022, dan yang terbaru adalah Permendag Nomor 6 Tahun 2022 yang mulai berlaku mulai kemarin, Selasa (1/2/2022).
Berdasarkan pantauan MNC PORTAL Pada, Rabu (2/2/2022) di Pasar Tradisional Pasar Senen, Jakarta Pusat sejumlah masyarakat dan pembeli masih mengeluhkan atas mahalnya harga eceran minyak goreng yang masih tinggi untuk mintak curah dan minyak liter belum sesuai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah.
“Saya fikir sudah murah per hari ini. Saya beli masih mahal sekilo bahkan kemarin saya beli yang curah masih Rp20 ribu. Ternyata sama aja,” kata pembeli minyak goreng di Pasar Senen, Icha (32) kepada MNC PORTAL, Rabu (2/2/2022).
Sementara itu, untuk minyak yang sering ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari tergantung dari harga beli yang lebih murah ia dapatkan.
“Kadang-kadang kalau ada yang murahnya curah pake itu, kadang juga pake yang liter kaya bimoli. Ya harapannya diselidikin aja dulu, faktanya harga-harga juga masih dimahalin, agar penyebarannya lebih merata,” tambahnya.
Sementara penjual warung nasi di Pasar Senen bernama Anis mengaku, dampak dari harga minyak goreng yang masih tinggi membuat sepi pelanggan.
“Gimana ya, modal yang dikeluarkan juga jadi masih tinggi dari sebelumnya. Tapi untungnya lebih dikit, saya sih lebih milih minyak yang liter ya kualitasnya bagus kalau yang curah agak kurang,” urainya.
Bahkan menurutnya kualitas dari hasil masakan adalah prioritas bagi para pembeli, kedepan ia berharag untuk harga minyak dapat turun kembali ke harga normal terlebih akan menyambut bulan puasa Ramadhan.
Dengan demikian, kedepan Pemerintah dapat menyamaratakan untuk Harga Eceran Tinggi Minyak Goreng Premium per Liter maupun per Kilo untuk minyak Curah tak hanya di Pasar Modern namun di Pasar Tradisional.
“Kalau terlalu mahal kita juga untungnya bakal sedikit. Semoga pemerintah semuanya di normalisasikan lagi seperti yang kebelakang aja,” pungkas penjual lain Yandi.
(SANDY)