Keluhkan Syarat PCR untuk Transportasi Udara, Ini Tanggapan Sandiaga Uno
Tes PCR sebagai salah satu syarat menaiki pesawat menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
IDXChannel - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi tes PCR sebagai salah satu syarat menaiki pesawat, di mana menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
"Ini semua kita tampung karena kami baru saja membuka Bali dan Kepri untuk wisawatan mancanegara," katanya saat ditemui di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Minggu (24/10/21).
Sandiaga melanjutkan, bahwa pihaknya saat ini tengah fokus pada kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif, di mana pandemi mematikan sektor parekraf. Menurutnya hal ini harus dilakukan secara hati-hati, disertai kewaspadaan.
"Kami fokuskan dan juga kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif ini harus dilakukan penuh kehati-hatian dan kewaspadaan," terangnya.
Sandiaga mengatakan, seluruh aspirasi masyarakat pihaknya tampung, termasuk kegelisahan masyarakat adanya syarat PCR untuk perjalanan melalui udara.
Selain itu, tambahnya, semua keluhan masyarakat, termasuk wisatawan terkait adanya syarat PCR untuk menumpangi pesawat menjadi feedback dan masukkan sebagai bahan evaluasi kedepannya.
"Dan nanti rakor (rapat koordinasi) sore ini akan dilanjutkan dengan pembahasan (PCR) dengan pak Presiden, karena ada dua hal yang harus kami antisipasi," tuturnya.
Pertama adalah gelombang ketiga yang diprediksi oleh para epidemiolog akan terjadi di liburan Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu, kata Sandiaga, harus bersiap-siap serta berhati-hati juga waspada.
Kedua adalah varian baru. Ada Varian Sub Delta ditemukan di negara Eropa, Sandiaga mengimbau jangan sampai masuk kembali ke Indonesia, sehingga apa yang terjadi bulan Juli-Agustus sangat berat, terutama masyarakat menengah ke bawah.
"Karena kalau kita Euforia, kita tidak waspada, tidak hati-hati kita akan Mampu memicu peningkatan kasus infeksi baru. Itu yang kita sama-sama hindari," katanya.
Sementara itu saat ini taman rekreasi yang sudah dibuka mencapai di atas 4 persen, mall di atas 7 persen. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan pemulihan yang bertahap dan berkelanjutan.
"Kita harus hati-hati dan beberapa destinasi wisata memberlakukan ganjil genap sebagai bagian salah satu upaya jangan sampai membludak," pungkasnya. (NDA)