ECONOMICS

Kembangkan AI, AS Gelontorkan Anggaran Rp2 Triliun

Tangguh Yudha/MPI 25/05/2023 02:13 WIB

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin tren dalam beberapa waktu terakhir.

Kembangkan AI, AS Gelontorkan Anggaran Rp2 Triliun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin tren dalam beberapa waktu terakhir. Amerika Serikat dilaporkan telah menganggarkan USD140 juta atau setara Rp2 triliun untuk mengembangkannya.

Melansir dari Engadget, Rabu (24/5/2024) Gedung Putih telah menjadikan pengembangan AI yang bertanggung jawab sebagai fokus administrasi dalam beberapa bulan terakhir. Mereka juga mengembangkan kerangka kerjamanajemen risiko terkait AI.

Tak berhenti di situ, AS juga akan mendirikan tujuh Akademi Nasional baru yang didedikasikan untuk penelitian AI dan mempertimbangkan seberapa pribadi perusahaan memanfaatkan teknologi tersebut.

AS mengumumkan langkah selanjutnya menuju tujuan terbaru termasuk merilis pembaruan untuk Rencana Strategis Litbang AI Nasional untuk pertama kalinya sejak 2019 serta mengeluarkan permintaan masukan publik tentang masalah AI yang kritis.

Departemen Pendidikan juga merilis laporannya yang sangat dinantikan tentang efek dan risiko AI bagi siswa. Meski Rencana Strategis Litbang AI Nasional OSTP, yang memandu investasi pemerintah federal dalam penelitian AI, belum diperbarui sejak Pemerintahan Trump.

Sebagaimana diketahui, rencana tersebut berusaha untuk mempromosikan inovasi yang bertanggung jawab di bidang yang melayani kepentingan publik tanpa melanggar hak-hak publik, keselamatan dan nilai-nilai demokrasi, yang telah dilakukan sampai saat ini melalui delapan strategi inti.

"Pemerintah federal memainkan peran penting dalam memastikan bahwa teknologi seperti AI dikembangkan secara bertanggung jawab, dan untuk melayani rakyat Amerika," kata OSTP dalam rilisnya.

"Investasi federal selama beberapa dekade telah memfasilitasi banyak penemuan penting dalam inovasi AI yang menggerakkan industri dan masyarakat saat ini, dan penelitian yang didanai federal telah mempertahankan kemajuan dalam AI sepanjang evolusi bidang tersebut," tambahnya.

Departemen Pendidikan juga merilis laporannya tentang janji dan jebakan AI di sekolah pada hari Selasa, dengan fokus pada bagaimana dampaknya terhadap Pembelajaran, Pengajaran, Penilaian, dan Penelitian.

Meskipun histeria media baru-baru ini tentang AI generatif seperti ChatGPT mengobarkan kehancuran pendidikan tinggi dengan membantu siswa menulis esai mereka, DoE mencatat bahwa AI dapat memungkinkan bentuk interaksi baru antara pendidik dan siswa, membantu pendidik menangani variabilitas dalam pembelajaran, meningkatkan putaran umpan balik dan mendukung para guru.

(SLF)

SHARE