ECONOMICS

Kembangkan Vaksin Terbaru, Bio Farma Dapat Suntikan Dana Rp229 Miliar

Suparjo Ramalan 20/09/2023 22:31 WIB

Perseroan pun menggandeng Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI). 

Kembangkan Vaksin Terbaru, Bio Farma Dapat Suntikan Dana Rp229 Miliar. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero), akan mengembangkan teknologi produksi vaksin terbaru yakni viral vector dan mRNA di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Perseroan pun menggandeng Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI). 

Kolaborasi keduanya juga terkait penanggulangan potensi pandemi. CEPI dan Bio Farma telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk 10 tahun mendatang.

Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, mengatakan kolaborasi tersebut meningkatkan kapabilitas industri kesehatan yang berada di wilayah negara berkembang, selain itu mempersiapkan diri menghadapi potensi pandemi di kemudian hari. 

"Kolaborasi ini merupakan salah satu pencapaian bagi Bio Farma dalam rangka berkontribusi pada kesehatan dunia, dan memberi kemudahan akses produk vaksin di masa sulit seperti pandemi, khususnya di kawasan ASEAN," ujar Shadiq melalui keterangan pers, Rabu (20/9/2023). 

Dengan penggabungan dua kekuatan itu, Bio Farma dipandang mampu melebarkan layanan penanganan kebutuhan global terkait produk life science, menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan, dan memitigasi krisis yang mungkin datang. 

"Kami sambut kerja sama ini dengan semangat baik, dan kami siap untuk meraih dan mengoptimalkan setiap kesempatan dalam menghadapi tantangan sesuai tujuan kami dalam meningkatkan kualitas hidup," katanya. 

Bio Farma dan CEPI memastikan adanya dukungan atas ketersediaan produk dan meningkatkan kapasitas produksi vaksin untuk negara di kawasan Global South. Khususnya, pada kondisi wabah di masa mendatang dan menanggulangi ketidakmerataan akses terhadap vaksin seperti yang terjadi selama Covid-19. 

Bio Farma memang memiliki pengalaman luas di bidang produksi vaksin, di mana beberapa produk perusahaan telah mendapatkan prakualifikasi dari WHO. CEPI akan menyediakan investasi awal sebesar USD15 juta atau setara Rp229,9 miliar untuk meningkatkan kapabilitas produksi vaksin yang lebih beragam. 

Lalu, mendukung implementasi teknologi mRNA dan viral vector di fasilitas Bio Farma untuk pertama kalinya. Produk vaksin viral vector dan mRNA akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memproduksi vaksin untuk melawan ancaman virus baru. Selain CEPI, pemerintah Indonesia juga turut serta dalam investasi pada program ini. 

Senada, CEO CEPI, Richard Hatchett, menyampaikan bahwa dunia harus mampu merespon dengan cepat dan adil jika ingin mengurangi wabah di masa mendatang, apalagi berpotensi menjadi pandemi.

"Kerja sama kami dengan Bio Farma akan memberikan kontribusi baru terhadap tujuan tersebut dengan cara mengembangkan fasilitas kelas dunia yang dimiliki oleh Bio Farma dengan teknologi produksi terbaru yakni, vaksin mRNA dan viral vector yang dapat diproduksi massal dalam rentang 100 hari sejak patogen virus teridentifikasi," ungkap dia. 

Lebih penting lagi, kapabilitas dalam memproduksi vaksin mRNA yang diterapkan melalui kerja sama ini dapat memberikan percepatan dan keadilan akses vaksin bagi negara-negara di kawasan ASEAN ketika menghadapi ancaman wabah. (NIA)

SHARE