IDXChannel - PT Bio Farma (Persero) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) baru saja menerima sepuluh peneliti asal negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Organisation of Islamic Cooperation (OIC). Kedatangan mereka untuk belajar pembuatan vaksin.
Adapun para peneliti berasal dari Iran, Malaysia, Pakistan, Uganda, Kazakhstan, Bangladesh, Mesir, dan Yordania.
Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki, mengatakan sebelum mengikuti pelatihan di Unpad, sepuluh peneliti tersebut telah mengikuti pelatihan mengenai pembuatan vaksin di Laboratorium Bio Farma selama dua pekan.
Dia mengatakan dalam kurun waktu tersebut, Bio Farma memberi pengetahuan perihal virologi, pengembangan virus, perkembangan Biotechnology produk, pembuatan vaksin halal, dan pemanfaatan Internet of Things (IoT) untuk distribusi vaksin dan membuat vaksin terbaru dengan platform teknologi mRNA.
"Jadi pesertanya kalau di Bio Farma belajar mengenai teknologi vaksin mulai dari awal pembuatan, produksi, pengujian mutu (quality control), jaminan mutu (quality assurance) sampai ke teknologi baru mRNA. Karena sebagian besar peserta itu basic nya memang dari dunia vaksin,” ujar Sri Harsi melalui keterangan pers, Selasa (19/9/2023).
Pihaknya berharap transfer pengetahuan yang diberikan bisa bermanfaat, khususnya para peniliti bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.
"Diharapkan sebetulnya tujuan akhirnya untuk negara-negara tersebut di masa mendatang akan mempunyai pabrik vaksin juga," katanya.
Senada, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Lucia Rizka menyebut, pelatihan yang dilakukan Holding BUMN Farmasi dan Unpad bisa membawa negara OKI agar mampu memproduksi vaksin.
"Ini adalah serangkaian yang diselenggarakan oleh kita untuk membawa negara-negara OKI agar mereka mempunyai kemampuan atau kapasitas dalam memproduksi vaksin,” ucap Lucia Rizka.