ECONOMICS

Kemendag Sebut Ekonomi Indonesia Tetap Kuat di Tengah Ketidakpastian Global

Tangguh Yudha 25/10/2024 16:06 WIB

Data BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di bulan 2 tahun 2024 kembali melakukan tren positif sebesar 5,84 persen dari tahun ke tahun.

Kemendag Sebut Ekonomi Indonesia Tetap Kuat di Tengah Ketidakpastian Global (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Moga Simatupang menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah ketidakpastian global. 

Menurutnya, ini bisa dibuktikan dari data yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS).

Dalam pembukaan pameran Franchise and License Expo Indonesia (FLEI) Business Show 2024 di Jakarta, Jumat (25/10/2024), Moga menyebut data BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di bulan dua 2024 kembali melakukan tren positif sebesar 5,84 persen dari tahun ke tahun.

Hal ini didukung oleh aktivitas konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 54,23 persen. Selain itu, indeks keyakinan konsumen pada bulan September 2024 juga menunjukan angka yang positif, yaitu di angka 123,5 atau berada pada level optimistis lebih dari 100 persen.

"Ditambah dengan stabilnya angka inflasi yang bahkan saat ini menurun di angka 1,84 persen. Hal ini menegaskan kondisi perekonomian Indonesia dalam kondisi yang baik. Kinerja ekspor perdagangan juga masih menunjukkan kinerja positif," kata Moga dalam paparannya

"Tercatat neraca perdagangan Indonesia surplus selama 53 bulan berturut-turut dengan nilai surplus komulatif sebesar USD21,98 miliar selama periode Januari - September 2024. Konsistensi tren surplus tersebut membuktikan daerah tahan ekonomi Indonesia di tengah stagnasi ekonomi global," ujarnya.

Lebih jauh Moga mengatakan bahwa untuk menjaga konsistensi pertumbuhan ekonomi ini, maka peran dan dukungan kewirausahaan harus mendapat perhatian sebesar-besarnya. Ia menilai, membangun kewirausahaan dan kemitraan pada usaha lokal melalui waralaba merupakan salah satu upaya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tersebut.

Disampaikannya, BPS mencatat pada Februari 2024 tingkat pengambilan terbuka sebesar 4,82 persen dan rata-rata upah buruh sebesar Rp3,4 juta per bulan. Di samping itu, korporasi lebih cenderung mengangkat pekerja lepas atau freelance. 

Moga mengatakan, waralaba mempunyai sebuah solusi untuk pengusaha pemula dalam mengawali bisnis dengan aman.

"Potensi waralaba Indonesia sangat besar. Berdasarkan laporan Kegiatan Usaha Tahun 2022, waralaba di Indonesia mampu menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 42.696 orang dengan total omzet mencapai Rp38,33 triliun serta jumlah gerai yang dikelola sendiri sebanyak 16,191 gerai dan yang diwaralabakan sebanyak 7,303 gerai," ujar Moga.

"Berdasarkan data kami, bisnis waralaba juga tumbuh 5 persen selama lima tahun berturut-turut. Tercatat hingga Oktober 2024, dapat 154 pembeli waralaba dalam negeri dan 146 perusahaan pembeli waralaba luar negeri yang telah memiliki legalitas dari Kementerian Perdagangan," ujar dia.

Moga pun menyampaikan bahwa Kemendag telah memaksimalkan berbagai macam program dan telah memfasilitasi perusahaan melalui pendampingan guna mencetak waralaba dengan performa baik dari dalam negeri. Menurutnya, Kemendag juga telah memfasilitasi waralaba dalam negeri untuk bisa unjuk gigi di kancah dunia.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE