Kemenhub Bangun 27 Bandara dalam 10 Tahun, Konektivitas Semakin Meningkat
Kemenhub telah membangun 27 bandara selama 10 tahun terakhir. Dengan begitu, Indonesia memiliki lebih dari 250 bandara.
IDXChannel - Direktur Navigasi Penerbangan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Syamsu Rizal, mengatakan pemerintah telah membangun 27 bandara selama 10 tahun terakhir. Dengan begitu, Indonesia memiliki lebih dari 250 bandara.
Syamsu mengklaim capaian ini yang sangat luar biasa, di mana konektivitas telah ditingkatkan untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, pembangunan bandara-bandara baru berhasil menciptakan suatu jaringan yang lebih luas, termasuk ke daerah yang selama ini sulit dijangkau, yang pada akhirnya juga memberikan akses investasi yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar.
"Secara umum sudah ada peningkatan terutama konektivitas dan juga yang ditunjukkan untuk pemerataan ekonomi. Kurang lebih dalam 10 tahun terakhir sudah 27 bandara dibangun, selain juga bandara-bandara eksisting yang sebelumnya juga sudah ada. Jadi secara umum peningkatannya sungguh luar biasa dan ini bisa dinikmati oleh masyarakat," kata Syamsu dalam program Market Review IDX Channel pada Rabu (9/10/2024).
Lebih lanjut, Syamsu menekankan pentingnya strategi dan kerja sama untuk bisa membuat seluruh bandara yang dibangun bisa digunakan secara maksimal. Ia berpendapat bahwa konsep integrasi menjadi penting untuk bisa memberikan mobilitas lebih kepada masyarakat.
Menurutnya, Indonesia dengan satu kendali dan strategi yang terintegrasi akan mengembangkan bandara yang tersebar dari Aceh hingga Papua untuk bisa dibagi menjadi 6 region. Tiap region akan dikembangkan menjadi satu hub tersendiri dan bandara sekitarnya menjadi scoop atau feeder yang diharapkan dapat membuka akses Indonesia secara lebih luas.
"Konsep ini menjadi penting karena dengan hub and spook kita bisa lebih efisien dan juga bisa mengalirkan untuk dinikmati masyarakat yang ada di posisi luar. Jadi memang perlu strategi, kerja sama, bagaimana kita tetapi bisa menghidupkan seluruh bandara sebagai satu sistem," ujar Syamsu.
"Ini butuh dukungan dari Kementerian lain dan Pemerintah Daerah. Karena ini menjadi pintu gerbang. Transportasi udara ini kan memotong banyak waktu dan memberikan kesempatan seseorang untuk melihat potensi, membawa investasi dan pemerintah bisa memanfaatkan keberadaan bandara," tuturnya menambahkan.
(Febrina Ratna)