ECONOMICS

Kemenhub Perkuat Sistem Pengawasan Penerbangan Lewat Pengembangan SDM

Heri Purnomo 18/06/2022 06:37 WIB

Kemenhub mengadakan kegiatan pengembangan SDM untuk mempertahankan dan meningkatkan performa keselamatan penerbangan sipil. 

Kemenhub Perkuat Sistem Pengawasan Penerbangan Lewat Pengembangan SDM. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan bersama Kantor Kepentingan Indonesia Pada (KKIP) ICAO di Montreal, Kanada menyelenggarakan 'Workshop of Maintaining Safety Performance with Implementation of New USOAP PQ 2020 Edition in Prepartion for ICAO USOAP Audit'.

Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin Istiartono mengatakan penyelenggaraan tersebut agar dapat dimanfaatkan oleh area audit ICAO USOAP tergabung dalam Tim ICAO USOAP untuk mempertahankan dan meningkatkan performa keselamatan penerbangan sipil. 

"Untuk itu, seluruh perwakilan area audit ICAO USOAP agar mampu meningkatkan pemahaman terhadap penerapan USOAP PQ Edisi 2020 ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (17/6/2022). 

Adapun area audit ICAO USOAP tergabung dalam Tim ICAO USOAP, mulai dari Kantor Pusat Ditjen Hubud, Balai Kesehatan Penerbangan, KNKT, BMKG dan Basarnas. Sementara itu Otoritas Bandar Udara, Badan Pengembangan SDM Perhubungan Udara dan Badan Kebijakan Transportasi juga perlu memahami tujuan dari workshop ini.

Otoritas Bandar Udara sebagai objek verifikasi saat industry visit ICAO pada audit USOAP, perlu untuk terlibat dalam diskusi terkait audit ICAO USOAP, guna harmonisasi baik dari tatanan regulasi maupun tahapan implementasi.

Selain dengan Otoritas Bandar Udara, keterlibatan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara (BPSDMPU) dan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) dalam workshop ini merupakan langkah kolaborasi awal yang baik.

"Karena performa keselamatan penerbangan sipil Indonesia sangat berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan kebijakan transportasi udara," jelas Nur Isnin.

Nur Isnin juga mengimbau agar seluruh perwakilan area audit dapat memanfaatkan kesempatan yang disediakan untuk bertanya langsung kepada narasumber.

“Gunakan kesempatan ini untuk secara langsung bertanya kepada ICAO atas kendala yang kita hadapi dalam menindaklanjut audit terdahulu, dan hal-hal yang harus dipersiapkan untuk audit mendatang," ujarnya.

Per 1 Juni 2022 lalu, ICAO mulai menerapkan PQs edisi terbaru 2020, guna menyesuaikan perkembangan penerbangan sipil dunia dan regulasi penerbangan sipil saat ini. Pembaharuan PQ ini menjadikan Indonesia, perlu untuk melihat kembali tindakan korektif, yang telah diajukan sebelumnya kepada ICAO, untuk melihat relevansinya dengan PQ yang baru.

Sementara itu, narasumber ICAO, Thomas Mistos selaku Chief of the Oversight Unit/Monitoring and Oversight in the Air Navigation Bureau of ICAO menyampaikan bahwa banyak hal yang harus diketahui dalam persiapan sebelum audit.

“Indonesia perlu mengetahui bagaimana cara mempertahankan dan meningkatkan performa keselamatan penerbangan sipil Indonesia," jelasnya. 

Perlu diketahui, bahwa elemen utama keselamatan penerbangan sipil yang dikenal Safety Critical Elements adalah dimulai dari tatanan legislasi, regulasi teknis, sistem yang digunakan, kondisi personel penerbangan sipil, fasilitas, prosedur dan materi panduan teknis, lisensi, sertifikasi, otorisasi yang ada di sebuah negara, proses pengawasan sebuah negara, serta bagaimana sebuah negara mengambil tindakan yang tepat atau menyelesaikan terhadap permasalahan keselamatan penerbangan. 

"Ini merupakan upaya persiapan yang dilakukan Indonesia sebelum ICAO melakukan audit ICAO USOAP, sehingga Indonesia dapat mempersiapkan diri menghadapi audit ke depannya dengan baik," pungkasnya. (TYO)

SHARE