ECONOMICS

Kemenhub Semringah Garuda (GIAA) Segera Layani Penerbangan Rute Manado-Tokyo Narita

Heri Purnomo 01/03/2023 07:12 WIB

Ditjen Hubud Kemenhub terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan potensi industri pariwisata nasional serta peningkatan performa industri pariwisata lokal. 

Kemenhub Semringah Garuda (GIAA) Segera Layani Penerbangan Rute Manado-Tokyo Narita. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan potensi industri pariwisata nasional serta peningkatan performa industri pariwisata lokal. 

Salah satu dukungan yang dihadirkan adalah dengan penerbangan langsung (direct flight) oleh maskapai Garuda Indonesia yang rencananya dimulai pada 2 Maret 2023, dengan rute Manado-Tokyo Narita (PP) seminggu sekali yang menggunakan pesawat Airbus A333 dengan kapasitas 250 seat. 

Hal ini disampaikan oleh Putu Eka Cahyadhi selaku Direktur Angkutan Udara Ditjen Hubud saat menghadiri Forum Wisata, yang diselenggarakan oleh Tempo Media Group, Selasa (28/2/2023) di Hotel Sultan, Jakarta.

"Untuk penerbangan Manado-Tokyo Narita (PP) sementara akan dilakukan satu kali dalam seminggu dan jika demand-nya meningkat maka akan disesuaikan dengan kebutuhan," katanya dalam keterangan tertulis, Jakarta, yang dikutip pada Rabu (1/3/2023). 

Putu juga menjelaskan guna mendukung industri penerbangan maka pada Juni 2023 maskapai Emirates akan mengoperasikan pesawat komersil terbesar jenis Airbus A380 dengan kapasitas 600 seat untuk melayani rute Dubai-Denpasar (PP).

Kebangkitan pariwisata global tentunya menjadi peluang dalam mengembangkan potensi wisata lokal dan juga memperbesar peluang usaha, menambah lapangan kerja serta meningkatkan keterisian hotel/penginapan, secara umum dapat membangkitkan perekonomian nasional. 

Hal ini sejalan dengan dicabutnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 30 Desember 2022 lalu.

Peningkatan pariwisata juga menjadi tujuan bersama kementerian/lembaga. Selain itu, juga diperlukan dukungan dan kerja sama dari pemerintah daerah terkait potensi yang ada di wilayahnya, agar menumbuhkan permintaan.

Sehingga, dapat mewujudkan konektivitas nasional yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah.

"Salah satu program konkret dalam meningkatkan industri pariwisata lokal dengan menyukseskan 10 'New Bali', dengan potensi 120 juta perjalanan wisatawan nusantara dan 7 juta orang wisatawan mancanegara," jelas Putu.

(YNA)

SHARE